Sebagai informasi, ada bayi yang lahir dengan warna kulit kemerahan, ada juga yang kulitnya tampak putih.
Tapi dalam beberapa waktu, warna kulit bayi tampak berubah-ubah, terkadang terlihat lebih gelap atau lebih terang.
Sebenarnya, kenapa warna kulit bayi berubah-ubah? Apakah ini hal yang wajar?
Dilansir dari Kompas.com, dijelaskan dr Cynthia Rindang Kusumaningtyas., Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, pada 24 jam pertama setelah lahir, kulit bayi tampak sangat merah, karena sirkulasi darah yang tinggi, serta lapisan kulit yang masih sangat tipis dan lebih tembus pandang, sehingga aliran pembuluh darah terlihat lebih jelas.
“Pada beberapa hari pertama setelah bayi lahir, kaki dan tangan bayi juga masih tampak kebiruan, karena sistem sirkulasi darah yang membutuhkan waktu untuk berfungsi secara optimal mengalirkan darah hingga ke ujung-ujung ekstremitas,” papar dr Cynthia.
Ia mengatakan lebih lanjut, warna kulit bayi akan berubah seiring dengan pertambahan usianya. Warna kulit yang permanen umumnya akan terlihat saat anak berusia sekitar 20 bulan.
Warna kulit dasar ini ditentukan oleh faktor keturunan dari ayah dan ibu sejak masa konsepsi. Pigmen yang paling menentukan warna kulit anak adalah pigmen melanin.
“Semakin banyak jumlah melanin dalam kulit, maka warna kulit akan semakin gelap. Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi warna kulit seseorang,” ujarnya.
Selain itu, paparan sinar matahari yang berlangsung lama juga dapat meningkatkan produksi melanin dan menyebabkan warna kulit menjadi tampak lebih gelap.
Jika paparan sinar matahari berkurang, maka secara gradual warna kulit akan kembali menjadi lebih terang hingga kembali ke warna dasar kulit anak secara genetik.
Baca Juga: Tips Hidup Turunkan Asam Urat, Ternyata Deretan Buah-buahan Ini Bisa Bantu Mengatasinya
GridPop.ID (*)