Menurut Majelis Hakim, pertanyaan yang diajukan JPU tidak berkaitan dengan dua terdakwa yang sekarang sedang disidangkan.
"Saudara Jaksa Penuntut Umum, fokus pada terdakwa, jangan yang lain-lain," tutur Hakim.
Dalam persidangan, Susi juga mengungkap Brigadir J sempat marah-marah lalu membanting pintu ketika berada di rumah Magelang, Jawa Tengah.
Menurut Susi, saat itu dirinya melihat terdakwa Kuat Ma'ruf sedang menelepon di lantai satu rumah Magelang.
Sementara, Brigadir J melintas di depannya lalu membanting pintu kamar tanpa mengucapkan apa-apa.
Melihat Brigadir J yang sedang marah, Susi sempat menanyakan kepada Kuat Ma'ruf.
"Habis itu saya tanya, 'Om itu kenapa Om Yosua? Datang-datang marah-marah pintu dibanting'," ujarnya.
Susi pun akhirnya disuruh Kuat untuk mengecek kondisi istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
"Ya sudah saya naik ke atas buru-buru terus saya menemukan Ibu dalam pintu kaca terbuka setengah badan, terus Ibu tergeletak di depan kamar mandi," ungkap Susi di persidangan, dilansir Tribunnews.
Lalu, Susi berteriak minta tolong untuk menolong Putri Candrawathi.
Teriakan itu pun didengar Kuat Ma'ruf dan Brigadir J yang berada di lantai bawah.
Namun, Kuat Ma'ruf justru terlibat pertengkaran saat Brigadir J akan menolong Putri Candrawathi ke lantai atas.