GridPop.ID - Tips hidup dengan sistem kekebalan tubuh yang baik ini wajib kalian ketahui.
Menjaga kesehatan menjadi hal yang penting sehingga tips hidup dengan sistem kekebalan tubuh yang baik ini bisa kalian lakukan.
Langsung saja ini dia tips hidup dengan sistem kekebalan tubuh yang baik dengan rajin konsumsi deretan vitamin ini.
Ketika sistem kekebalan tubuh menurun, kita menjadi rentan sakit dan terserang infeksi.
Apalagi, di tengah cuaca yang tidak menentu, banyak sekali virus dan bakteri menyebar. Cara terbaik untuk melindungi sistem kekebalan tubuh dari penyakit adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi yang kaya vitamin.
Selain membantu melawan penyakit, vitamin juga bisa mempercepat proses pemulihan cedera dan memertahankan tingkat energi kita.
Dilansir dari laman kompas.com, ahli diet terdaftar Julia Zampano menjelaskan jenis vitamin terbaik untuk meningkatkan sistem kekebalan, serta makanan yang sebaiknya dikonsumsi.
Vitamin untuk tingkatkan sistem kekebalan tubuh
Memilih makanan dengan vitamin yang tepat dapat membantu kita membangun sistem kekebalan tubuh.
"Dengan mempertahankan pola makan yang sehat, kita membangun sistem kekebalan yang kuat," kata Zumpano.
"Semakin kita teratur memilih diet kaya vitamin, semakin besar kemungkinan kita memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk jangka panjang."
Baca Juga: 200 Kali Operasi Dilakoni Imbas Mulut Ayahnya Kelewat Julid, Gadis Ini Lahir Dengan Wujud Baru
Inilah jenis vitamin yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, catat Zumpano.
1. Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang paling berpengaruh dalam memperkuat sistem kekebalan.
Para peneliti mengatakan, kekurangan vitamin C bisa membuat tubuh lebih rentan sakit.
Vitamin C bertindak sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari racun yang menyebabkan peradangan, namun vitamin ini tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.
Beruntung, kita bisa memeroleh asupan vitamin C dari berbagai jenis makanan.
Zumpano menyarankan 10 makanan kaya vitamin C sebagai berikut: Paprika Merah, Jeruk dan jus jeruk, Jus anggur, Kiwi, Paprika hijau, Brokoli matang, Stroberi, Kubis Brussel, Jeruk bali, Brokoli mentah
2. Vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam proses produksi sel darah putih dan sel T (t-cells) yang merespons ketika tubuh terserang virus dan bakteri.
Makanan kaya vitamin B6 meliputi: Buncis, Daging sapi dan hati sapi, Ikan salmon dan tuna, Dada ayam, Sereal sarapan yang diperkaya vitamin, Kentang, Kalkun, Pisang, Keju cottage, Labu manis
3. Vitamin E
Vitamin E adalah antioksidan kuat yang membantu tubuh melawan infeksi.
Para peneliti mengatakan, vitamin E merupakan nutrisi yang efektif menjaga fungsi kekebalan tubuh dengan menjaga sel-T bekerja secara optimal.
Zumpano menyarankan untuk menghindari suplemen vitamin E karena hanya sedikit studi klinis yang menunjukkan suplemen vitamin E bermanfaat bagi kesehatan.
Sebagai gantinya, penuhi piring dengan makanan yang mengandung vitamin E ini: Minyak biji gandum, Biji bunga matahari, Kacang-kacangan seperti: almond, kacang tanah, dan selai kacang
Bayam Brokoli, Kiwi, Mangga, Tomat, Bayam
4. Seng
Seng adalah agen anti-inflamasi dan antioksidan.
Menurut para peneliti, seng bertindak sebagai "penjaga gerbang" sistem kekebalan karena bertanggung jawab membuat semua sel kekebalan berfungsi dengan baik.
Daftar makanan kaya seng yaitu: Tiram, Daging sapi tanpa lemak, Kepiting, Biji labu, Daging babi panggang, Dada kalkun, Keju cheddar, Udang, Lentil, Sarden kalengan, Yogurt Yunani, Susu
5. Selenium
Disampaikan para peneliti, selenium tidak hanya berfungsi mengaktifkan sistem kekebalan ketika ada ancaman, tetapi juga mengendalikan kapan sistem kekebalan harus berhenti.
Itu artinya, dengan selenium, kita dapat menjaga sistem kekebalan agar tidak bekerja berlebihan dan melindungi diri dari peradangan kronis dan penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, penyakit Crohn, dan psoriasis.
Zumpano menyarankan untuk makan makanan tinggi selenium dalam daftar ini: Kacang Brazil, Tuna, Ikan pecak, Sarden kalengan, Daging tanpa lemak, Keju cottage, Beras merah, Telur, Havermut, Susu dan yogurt, Lentil, Kacang-kacangan dan biji-bijian, Kacang polong
Tanda-tanda Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh
Dilansir dari laman tribunkesehatan.com dari Penn Medicine, berikut tanda awal melemahnya sistem imun:
1. Tingkat stres sangat tinggi
Berdasarkan laporan American Psychological Association, stres jangka panjang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Menurut pakar pengobatan internal Nadia Hasan, stres bisa menurunkan limfosit tubuh atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.
"Semakin rendah tingkat limfosit, semakin tinggi risiko kita terkena infeksi," ucapnya.
2. Sering pilek atau meriang
Meriang atau pilek memang bisa sembuh dengan sendirinya hanya dalam hitungan hari.
Sistem kekebalan tubuh juga membutuhkan tiga hingga empat hari untuk mengembangkan antibodi dan melawan patogen penganggu.
Namun, terus-menerus pilek dan meriang bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang kewalahan mengatasi gangguan yang ada pada tubuh kita.
Baca Juga: GEMPAR Sosok Anak Luna Maya yang Tak Pernah Diketahui Publik, Siapa Ayahnya?
3. Sering mengalami masalah pencernaan
Sering mengaami diare, kembung, atau sembelit bisa menjadi pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang terganggu.
Penelitian menunjukkan hampir 70 persen sistem kekebalan tubuh terletak di saluran pencernaan.
Selain itu, di dalam pencernaan juga terdapat berbagai bakteri dan mikroorganisme baik yang mendukung sistem kekebalan tubuh.
Jika jumlah mikroorganisme atau bakteri tersbut berkurang, kita bisa berisiko besar mengalami infeksi, perdangan kronis, hingga gangguan autoimun.
4. Penyembuhan luka berlangsung lama
Saat kulit mengalami luka, tubuh akan bekerja untuk menyembuhkannya dengan mengirimkan darah kaya nutrisi agar terjadi regenerasi kulit baru.
Namun, proses ini bergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh.
Jadi, sistem kekebalan tubuh yang lemah akan membuat regenerasi kulit berjalan lambat sehingga luka sulit sembuh.
5. Sering merasa lelah
Sering merasa lelah padahal tidur sudah cukup bisa menjadi pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melemah. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh juga turut memengaruhi tingkat energi.
“Itu terjadi karena tubuh berusaha menghemat energi agar sistem kekebalan mampu melawan bakteri atau virus," ucap Hasan.
GridPop.ID (*)