GridPop.ID - Berada di lantai 66 di sebuah gedung, Atta Halilintar membagikan pengalamannya merasakan gempa.
Melalui akun Instagramnya, Atta Halilintar membagikan video yang merekam kondisi ruangan saat gempa magnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11/2022), sekitar pukul 13.21 WIB.
Menurut BMKG, gempa berpusat di darat yang berjarak 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Eh, eh, kenceng banget. Astaghfirullahaladzim,” ucapnya dikutip oleh Kompas TV.
Tampak lampu besar yang terpasang di langit-langit ruangan, bergoyang cukup keras. Suami Aurel Hermansyah itu menjelaskan bahwa dia merasakan lantai ruangan bergoyang.
“Dari lantai 66.. lantai & lampu goyangg.. turun tangga jauh.. pake lift ngeri… ada yg ngerasain?? STAY SAFE,” tulisnya di kolom caption.
Beberapa saat kemudian, Atta dan keluarga sudah berada di dalam mobil dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Lantas, bagaimana langkah mitigasi gempa saat berada di lantai atas?
Saat gempa terjadi, tak sedikit orang yang memilih untuk berlarian turun dan keluar dari gedung.
Faktanya, hal itu ternyata merupakan hal yang berbahaya.
Masih melansir dari Kompas TV, Kasi Tim Reaksi Cepat Tanggap (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Endro Sambodo menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan saat Anda berada di lantai atas ketika terjadi gempa.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah berusaha untuk tidak panik.
Pasalnya, panik justru membuat Anda kesulitan memutuskan sesuatu dalam situasi yang berbahaya.
“Anda panik, maka kesempatan untuk menyelamatkan diri akan menurun. Semakin lama Anda panik, maka semakin menurun kesempatan menyelamatkan diri,” kata Endro, seperti dilansir Kompas.com.
Setelah menenangkan diri, segera lindungi diri sendiri, bukan berlari keluar melewati tangga darurat atau bahkan lift. Hal itu dinilai sangat berbahaya.
Umumnya, gempa berlangsung selama 10-20 detik. Pada waktu yang singkat itu, akan sulit seseorang bisa turun dari lantai atas hingga lantai dasar.
Selain itu, gempa membuat permukaan tanah tidak rata dan bergelombang. Besar kemungkinan seseorang akan jatuh ketika berlari.
Endro menyarankan untuk mencari tempat berlindung, seperti di bawah meja, kemudian merunduk, dan melindungi kepala dengan tas atau buku.
"Di dalam bangunan, guncangan gempa akan terasa beberapa saat. Selama terjadi goncangan gempa, upayakan keselamatan diri," jelasnya.
Hindari berlindung di dekat lemari karena ada kemungkinan lemari akan roboh ketika terjadi guncangan.
Anda juga dapat berlindung di balik pilar bangunan atau sesuatu yang lebih kuat dibanding dinding.
Sebagai informasi dilansir dari Tribunnews.com, Gempa Cianjur terjadi Senin siang pukul 13.21 WIB
Pusat gempa berada di darat.
Dalam catatannya, BMKG menyatakan gempa yang berada di 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini tidak berpotensi tsunami.
Perlu diketahu, gempa di Cianjur, Jawa Barat ini berada di kedalaman 10 kilometer.
Kata BMKG gempa tersebut merupakan gempa darat sehingga berpotensi merusak.
Sementara itu gempa susulan di Cianjur mencapai lebih 100 gempa.
Hingga Senin malam pukul 24.00 WIB, BMKG stasiun Bandung mencatat ada 97 kali gempa susulan.
"Update susulan gempa bumi Cianjur 5.6 magnitudo, hingga pukul 22 November 2022 pukul 00.00 WIB, terjadi 97 gempa dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo," ujar kepala Stasiun BMKG Bandung, Teguh Rahayu dalam keterangan pesan singkatnya, Selasa (22/11/2022), dikutip dari Tribun Jabar.
Lalu dari 00.00 WIB hingga 02.00 WIB dini hari tadi, BMKG Wilayah 2 melalui Twitter resminya menyebut terjadi sembilan kali gempa susulan.
Terbaru, pada Selasa (22/11/2022) pukul 05.00 WIB, total gempa susulan berjumlah 115 gempa.
Baca Juga: Niat Lelang Bandana untuk Bangun Masjid, Atta Halilintar Malah Terancam Dipolisikan Gegara Hal Ini
GridPop.ID (*)