GridPop.ID - Kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang tengah menjadi sorotan saat ini.
Mirisnya lagi kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah ini dilakukan oleh anak mereka sendiri.
Diketahui identitas korban pembunuhan adalah ayah Abas Ashari (58), ibu Heri Riyani (54) dan anak pertama bernama Dhea Khairunisa (25).
Sedangkan pelaku pembunuhan satu keluarga tersebut adalah anak kedua mereka bernama Dhio Daffa.
Melansir TribunJateng.com, diungkapkan kepergian sosok Dhea Khairunisa meninggalkan duka bagi orang-orang terdekatnya.
Wanita 25 tahun itu dikenal sebagai sosok yang baik hati, dan kabarnya akan segera menikah.
Dhea yang merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Malang ini pernah bekerja sebagai teller bank selama 3 tahun.
Kakak ibunya, Agus Kustiardo membenarkan bahwa mendiang keponakannya tersebut berencana untuk menikah.
"Memang ada informasi akan menikah, tetapi belum tahu kapannya. Soalnya belum ada rembukkan dengan keluarga," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Sementara itu, Kepala Desa Mertoyudan, Eko Sungkono juga mengetahui rencana pernikahan Dhea, namun belum terdaftar di KUA.
"Iya, setahu saya memang akan menikah. Namun, memang kapannya belum diketahui. Belum ada juga laporan ke KUA," terangnya.
Sayangnya sebelum rencana itu terwujud, Dhea sudah menemui ajalnya imbas perbuatan adik kandungnya sendiri.
Melansir Kompas.com, pelaku DDS alias Dhio (22) mengakui perbuatannya kepada polisi.
Ia diduga mencampur racun ke teh hangat dan es kopi yang kemudian diminum oleh anggota keluarganya.
"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
Sementar itu AKBP Mochamad Sajarod Zakun menjelaskan motif DDS membunuh tiga anggota keluarganya.
Ia menjelaskan DDS merasa sakit hati atas perbedaan perlakuan yang diberikan orang tua kepadanya dan kakak pertama.
Ia menambahkan pelaku merasa sakit hati karena hanya dia yang diberi beban untuk membantu perekonomian keluarga, sedangkan kakaknya tidak.
DDS dibebani untuk membantu perekonomian keluarga dan hal inilah yang menjadi motif pembunuhan.
"Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua (DDS) tidak bekerja. Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga. Hal itulah yang membuat pelaku (DDS) sakit hati,” terang Sajarod dikutip dari TribunJateng.com.
GridPop.ID (*)