Dia hampir tidak pernah melewatkan pertandingan.
Pada tanggal 30 November, setelah menyaksikan pertandingan antara Amerika Serikat vs Iran, Cao hanya tidur selama dua jam kemudian harus bangun untuk berangkat kerja dalam keadaan lelah dan letih.
Tidak lama setelah tiba di perusahaan, mulut Cao tiba-tiba terdistorsi ke satu sisi.
Tak hanya itu, kelopak matanya juga terus berkedip, tetapi dia tidak bisa menutup matanya.
Dia berpikir bahwa dengan istirahat saja akan membuatnya menjadi lebih baik, tetapi gejalanya tidak membaik.
Setelah pemeriksaan, dokter mendiagnosa Cao mengalami kelumpuhan wajah dan melakukan pengobatan untuknya.
Para dokter melakukan akupunktur, bioelektrik, dan pembentukan wajah.
Menurut wakil kepala Departemen Kedokteran Rehabilitasi, kelumpuhan wajah sebenarnya disebabkan oleh kelumpuhan saraf wajah, yang biasa dikenal dengan distorsi mulut.
Saat itu, mulut, mata, dan bibir pasien akan bengkok atau perot, tidak bisa menggerakkan wajah secara fleksibel seperti biasanya.