Find Us On Social Media :

Bisa Sebabkan Kanker, Mulai Sekarang Jangan Lagi Masak Nasi Putih dengan Cara Seperti Ini

By Luvy Octaviani, Minggu, 1 Januari 2023 | 06:03 WIB

Ilustrasi nasi putih

GridPop.ID - Nasi menjadi salah satu sumber karbohidrat yang dibutuhkan oleh manusia.

Meski begitu memasak nasi tak bisa sembarangan.

Mulai sekarang jangan lagi masak nasi dengan cara ini jika tak ingin nyesel.

Efek buruknya bisa memicu timbulnya penyakit kanker.

Kesalahan memasak nasi

Dilansir dari laman sajiansedap.com, ada beberapa kesalahan memasak nasi yang bisa jadi penyebab penyakit mematikan.

Melansir bodyandsoul, penelitian yang dilakukan baru-baru ini menemukan fakta bahwa nasi yang tidak dimasak dengan benar mengandung logam arsenik berbahaya.

Logam ini disebut bisa mengganggu sistem reproduksi dan dapat menyebabkan kanker!

Dalam pertemuan Merck Foundation di Mesir, para ahli membahas bagaimana beras bisa membawa logam arsenik.

Nah, logam inilah yang bisa masuk ke dalam tubuh jika nasi tidak diolah dengan benar.

Pada akhirnya, kanker pun bisa mejangkiti tubuh kita.

Baca Juga: Dijamin Gak Bakal Diuber Debt Collector Brutal, 5 Tips Ini Wajib Diperhatikan Sebelum Ajukan Pinjaman Online

Yang secara alami, arsenin umumnya ditemukan di tanah dan air tanah, dan sering digunakan untuk mengairi biji-bijian di musim kemarau.

Africa Fertility Society President, Profesor Oladopo Ashiru menjelaskan, sejumlah besar logam di tanah mudah diserap oleh manusia ketika mereka mengonsumsi biji-bijian.

"Logam arsenik menurunkan kadar progesteron tetapi meningkatkan estrogen, merusak ovulasi dan menurunkan fungsi tiroid, yang semuanya merupakan penyebab fibroid dan infertilitas," katanya.

Dalam hal ini, fibroid yang dimaksud adalah tumor non-kanker.

Di mana ini dapat muncul di jaringan di sekitar rahim dan lapisan otot rahim, sehingga dapat mengganggu produksi kesuburan.

Ukuran tumor ini pun dapat bervariasi, dari seukuran kacang hingga sebesar melon.

Menurut Women's Health Queensland, sekitar 40 persen wanita Australia yang berusia di atas 40 tahun memiliki satu atau lebih fibroid.

Kemudian meningkat menjadi 70 persen pada usia 50 tahun.

Angka-angka ini dapat cenderung meningkat bila mengonsumsi nasi yang tidak dimasak dengan tepat dan benar.

Maka dari itu perhatikan cara memasak nasi agar bisa matang dengan sempurna.

Untuk mengurangi jejak logam arsenik, beras harus direndam semalaman sebelum dimasak.

Baca Juga: Tips Hidup Terhindar Dari Stres, Begini Cara Mencegahnya

Pastikan perbandingan air dan beras 5:1.

Para peneliti mengatakan, meski terlihat lama dan memakan waktu, namun cara ini akan mengurangi tingkat bahan berbahaya hingga lebih dari 80 persen.

Sementara itu, Profesor Andy Meharg dari Queen's University Belfast mengungkapkan, rasio normal dari satu cangkir beras dan dua cangkir air dinilai berbahaya.

Hal ini dikarenakan air hanya akan meresap.

"Saya tahu metode perendamannya membosankan tetapi itu untuk kesehatan kita, karena rasio satu banding dua sangat berbahaya," jelasnya.

Profesor Oladopo Ashiru menambahkan, merebus dan menuangkan air kemudian merebusnya kembali dapat mengurangi kandungan arsenik secara signifikan.

Tidak hanya itu, Profesor Andy Meharg juga mengatakan nasi yang tidak dimasak dengan benar sama bahayanya dengan merokok.

Bahkan dapat meningkatkan peluang terkena penyakit kanker.

"Tergantung pada dosis, semakin banyak kita makan, akan semakin tinggi risiko," paparnya.

Tips Memilih Beras Sehat dan Bersih

Dilansir oleh kompas.com yang mengutip dari buku "1001 Tip Seputar Dapur Sehat, Hemat Dan Kreatif" (2012) karya Aphrodittaa M. Shanty terbitan Andi Publisher.

Baca Juga: GEGER Wanita Pura-pura Mati Gegara Ditagih Utang Rp 4,2 Juta, Setelah Tahu Faktanya Netizen Geram Doakan Meninggal Beneran

1. Bebas dari hama dan bau

Pastikan untuk memilih beras di pasaran yang bebas dari hama, penyakit, bau apek (tengik), campuran dedak, bekatul, dan bahan kimia merugikan konsumen.

Ketika membeli beras dalam jumlah banyak, jangan sungkan untuk memeriksa terlebih dahulu, apabila beras belum dalam kemasan.

2. Butiran kepala lebih besar

Perhatikan ukuran butir beras, beras sehat akan memiliki ukuran lebih besar, atau sama dengan 0,75 bagian dari butir beras utuh.

3. Butiran patah masih tergolong baik

Butiran beras baik dan sehat mempunyai ukuran lebih besar dari 0,25 atau lebih kecil 0,74 dari butir beras utuh.

Pastikan ketika membeli beras, apabila terdapat butiran yang patah dan tidak melebihi ukuran di atas, artinya beras itu masih tergolong baik.

4. Bebas benda asing

Selanjutnya, pastikan beras bebas dari benda asing, seperti jerami, malai, batu kerikil, butiran tanah, pasir, logam, potongan kayu, potongan kaca, biji-bijian, dan serangga mati.

5. Butiran mengapur masih wajar

Beras yang terlihat mengapur jika dipegang tersisa serpihan putih, masih tergolong aman.

Hal ini diakibatkan oleh faktor fisiologis atau beras melunak.

Jangan khawatir apalagi takut ketika menemukan beras dengan ciri mengapur, masih tergolong wajar.

Baca Juga: EDAN! Pria Mesum Rekam Bokong Wanita di Halte Bus, Netizen Justru Salahkan Korban: Kucing Dikasih Ikan Gak Nolak

GridPop.ID (*)