Find Us On Social Media :

Tips Hidup: Antisipasi Terjadinya Gigi Tonggos Pada Anak, Hindari Kebiasaan Sepele Ini, Salah Satunya Hobi Isap Jempol

By Ekawati Tyas, Sabtu, 31 Desember 2022 | 11:32 WIB

Ilustrasi gigi tonggos.

GridPop.ID - Merawat gigi anak harus dilakukan sedini mungkin.

Jika tidak, maka akan muncul sederet masalah gigi pada anak.

Salah satunya adalah gigi maju atau gigi tonggos.

Melansir Tribun Health, gigi tonggos adalah kondisi gigi yang lebih maju daripada kondisi gigi secara umum.

Tahukah kamu para orang tua, sebenarnya ada tips hidup tentang cara mencegah gigi anak tonggos.

Melansir Kompas.com, penyebab gigi tonggos bukan hanya karena genetik, tapi juga kebiasaan anak sejak kecil.

Dokter spesialis Ortodonti sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Nada Ismah menyebutkan, kebiasaan tersebut di antaranya suka mengisap jempol atau menggigit kuku.

"Isap jempol akan memberikan dorongan yang kuat, (gigi) atas maju ke depan dan bawahnya mundur," kata Drg. Nada beberapa waktu lalu.

Kebiasaan lain yaitu bernafas melalui mulut.

Drg. Nada menambahkan, selain kebiasaan tersebut bisa membuat gigi tonggos atau cameuh, hal lainnya adalah masalah psikis.

Kebiasaan anak mengisap jari menurutnya bisa menjadi indikasi masalah psikis, seperti anak terlalu dimanja, orangtua kurang kasih sayang, atau alasan lainnya. Sehingga kebiasaan tersebut perlu diteliti lebih lanjut.

Baca Juga: Tips Hidup Buat Nafsu Makan Anak Meningkat, Cara Alami Ini Wajib Diketahui Orangtua, Dijamin Anti Gagal

Lantas bagaimana cara mencegah agar gigi anak tidak tonggos?

Melansir Tribun Health, Dr. drg. Munawir H. Usman, S.Kg., M.AP memberikan tanggapannya.

Guna menghindari kondisi tersebut, dokter Munawir mengatakan agar para orang tua memberikan perhatian khusus pada kondisi kesehatan gigi dan mulut sang anak.

Selain memperhatikan posisi gigi, orang tua juga wajib memastikan kebersihan di rongga mulut anak.

"Karena kebersihan rongga mulut berhubungan dengan kondisi gigi susu anak, jika tidak diperhatikan maka menyebabkan kerusakan gigi yang cepat sehingga terjadi prematur loss," sambung Munawir.

Prematur loss adalah kondisi kehilangan gigi sebelum waktunya, contohnya gigi anak yang harusnya berganti pada usia 6 tahun karena faktor tidak menjaga kesehatan gigi dengan baik, maka gigi cepat rusak yang lambat laun menjadi hilang,

Padahal kondisi prematur loss bila mulai tumbuh gigi pengganti, maka gigi pengganti ini akan menjadi malposisi (kelainan posisi).

Bukan itu saja, perhatikan kebiasaan buruk pada anak yang dapat mengganggu tumbuh kembang gigi anak.

Kebiasaan buruk tersebut seperti menggigit pensil atau bolpoint yang dapat menghambat pertumbuhan gigi hingga memicu kelainan posisi.

Trauma Gigi Jadi Penyebab Gigi Maju

Kejadian trauma pada gigi dapat menyebabkan berbagai macam faktor risiko.

Baca Juga: Tips Hidup: Detergen Saja Tak Cukup, Simak Cara Cuci Baju Supaya Wangi Seperti di Laundry, Dijamin Harum Seharian

Salah satu dampak yang biasa terjadi yakni gigi menjadi patah.

Tak hanya gigi patah, trauma pada gigi yang biasa diakibatkan oleh benturan ini juga dapat membuat gigi maju atau tonggos.

Munawir menjelaskan, kondisi tersebut dapat terjadi jika gigi yang mengalami benturan tersebut, terutama pada rahang atas, tidak patah atau lepas dari songket tapi hanya mengalami kegoyangan saja.

Lalu kegoyangan pada gigi tersebut tidak kunjung dilakukan fiksasi atau mobilitas.

"Sehingga selain bisa menyebabkan gigi mati (perubahan warna gigi putih menjadi hitam), bisa juga gigi menjadi maju atau mundur ke belakang," sambung Munawir.

Guna mengantisipasi kondisi gigi yang tidak diinginkan, maka segera lakukan fiksasi pada gigi setelah gigi goyang.

GridPop.ID (*)