GridPop.ID - Siapa saja golongan yang dapat mendaftar Kartu Prakerja 2023?
Pemerintah diketahui melanjutkan program Kartu Prakerja pada 2023.
Mengutip Tribunnews.com, meski begitu ada perbedaan skema Kartu Prakerja 2023 dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kartu Prakerja 2023 akan menerapkan skema normal.
Kepala Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, William Sudhana mengatakan, program Kartu Prakerja Gelombang 48 akan dimulai pada kuartal pertama 2023.
Hal tersebut merujuk pernyataan sebelumnya dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Mengutip pernyataan dari Pak Menko (Perekonomian Airlangga Hartarto), Prakerja akan dimulai di Q1 2023 dengan skema normal," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Bila merujuk pada pernyataan di atas, maka jadwal pembukaan Kartu Prakerja gelombang 48 bisa jadi dibuka antara bulan Januari, Februari, atau Maret 2023.
Nah, siapa saja yang dapat mendaftar Kartu Prakerja 2023?
Akankah kamu memiliki kesempatan untuk menjadi penerima bantuan Kartu prakerja 2023?
Mengutip Kompas.com, program Kartu Prakerja tahun ini menargetkan capaian hingga satu juta penerima.
Kelompok yang dapat Mendaftar Kartu Prakerja 2023
Jika menilik pelaksanaan program yang telah berjalan, Kartu Prakerja ditujukan untuk masyarakat berusia di atas 18 tahun, yang sedang tidak menempuh pendidikan formal.
Bukan itu saja, penerima bansos dari kementerian/lembaga lainnya seperti Bantuan Sosial Upah (BSU), Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM), dan Program Keluarga Harapan (PKH) diperbolehkan untuk mendaftar.
Sebab, Kartu Prakerja 2023 akan berfokus pada peningkatan kompetensi kerja bagi penerimanya.
Sebagai informasi, program Prakerja sebelumnya melarang peserta dari kelompok pejabat negara, pimpinan dan anggota DPRD, Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI/Polri, kepala desa dan perangkat desa, serta Direksi/Komisaris/Dewan Pengawas pada BUMN atau BUMD.
Anggaran Kartu Prakerja 2023
Tahap awal pelaksanaan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,6 triliun untuk mencapai target sebanyak 595 ribu orang.
Sedangkan pemerintah akan mengajukan tambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun untuk sisa target sebesar 405 ribu orang.
Penerima program akan memperoleh bantuan yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya, yaitu senilai Rp 4,2 juta per orang dengan rincian sebagai berikut:
- Bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta
- Insentif pascapelatihan Rp 600.000 yang diberikan sebanyak satu kali
- Insentif survei sebesar Rp 100.000 untuk dua kali pengisian survei.
GridPop.ID (*)