Find Us On Social Media :

Viral Usai Sindir Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Sosok Ini Malah Kena Teror sampai Dipaksa Minta Maaf

By Helna Estalansa,None, Kamis, 2 Februari 2023 | 10:22 WIB

Sosok Ini Diteror dan Dipaksa Minta Maaf Setelah Kritik Masa Jabatan Kades 9 Tahun

GridPop.ID - Belum lama ini, masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan wacana kepala desa yang meminta masa jabatan diperpanjang dalam satu periode.

Menjadi heboh, sebab kepala desa meminta masa jabatan dalam satu periode menjadi sembilan tahun.

Alhasil wacana tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Bahkan Apip Nurahman, warga Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu mengaku resah dengan wacana kepala desa yang meminta masa jabatan dalam satu periode sampai sembilan tahun.

Keresahan itu kemudian dituangkan dalam video yang belakangan diunggahnya ke media sosial.

"Hai Pak Kades yang kemarin demo minta masa jabatan diperpanjang sembilan tahun, sadarlah diri. Presiden saja lima tahun, sadarlah. Katanya ini tuntutan rakyat, rakyat yang mana? Saya sudah keliling-keliling di kampung tanya masyarakat. Enggak ada yang setuju," kata Apip di akun TikToknya @apipnurahman.

Ia melanjutkan, jika ingin memperpanjang masa jabatan, maka jadilah rakyat.

Rakyat jelata, kata Apip, bisa seumur hidup.

Apip juga menyindir pemerintah.

Jika ingin mengubah UU yang perpanjang jabatan kades, maka jangan diubah sebelum pemilihan kades.

"Kalau sembilan tahun saya mau ikut juga jadi kades. Saya mau jual rumah, sawah, dan kebun demi jadi kades sembilan tahun. Lumayan bisa kaya makan jadi kades sembilan tahun," ujarnya.

Baca Juga: Demo Pakai Kacamata LV, Gaya Cetar Kades Bogor yang Minta Jabatan 9 Tahun Disorot, Ternyata Juga Koleksi Tas Branded

Rekaman opini Apip ternyata viral.

Bahkan, Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) dan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bengkulu Selatan ikut merespons.

Namun, respons kelompok itu negatif.

Saat bertemu dengan dua pengurus organisasi pemerintah desa tersebut, Apip malah dimarahi.

"Jam 11.00 tadi saya sudah meminta maaf di hadapan pengurus Papdesi. Saya minta maaf karena di pertemuan saya dimarah-marah," kata Apip saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Sebelum bertemu dengan organisasi tersebut, Apip mengaku diteror.

Dia menyebutkan, ada orang yang tidak dikenal meneleponnya untuk melontarkan ancaman.

"Saya juga dapat teror dari nomor tak dikenal yang mengancam akan mendatangi rumah saya dan keluarga gara-gara video itu," sebutnya.

Meski akhirnya terpaksa meminta maaf, Apip tetap merasa tidak ada yang salah dari video buatannya.

Baca Juga: GEGER! Pak RT dan Bu Kades Terciduk Indehoy, Warga Murka hingga Nekat Lakukan Hal Ini

Ucapan maaf yang dibuat setelah bertemu dengan Pengurus Papdesi Bengkulu juga bukan tulus dari hatinya.

"Dari hati kecil saya merasa tidak bersalah. Ucapan maaf yang saya sampaikan itu mereka yang tulis," kata Apip.

Sementara itu, Ketua DPD Papdesi Provinsi Bengkulu, Ridwan Agustian tidak menapik sempat terjadi ketegangan saat pertemuan antara Papdesi, Apdesi, dan Apip.

"Hal biasa dalam forum. Namun, kami tegaskan pada peserta untuk tetap mengedepankan objektifitas dan tidak menyerang individu," jelas Ridwan.

Terkait telepon teror yang diterima Apip, Ridwan mengaku tidak tahu bahwa hal itu terjadi.

"Wah, kalau teror kami tidak tahu itu," ujar dia.

Terkait permintaan maaf dari Apip, menurut Ridwan hal itu atas desakan seluruh anggotanya.

Selaku Ketua Papdesi, dia berkewajiban melaksanakan apa yang diinginkan para anggota.

"Permintaan maaf itu atas permintaan para anggota, maka saya sebagai ketua hanya melaksanakan saja," ujar Ridwan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diteror dan Dipaksa Minta Maaf Setelah Kritik Masa Jabatan Kades 9 Tahun"

Baca Juga: Karier Hancur! Pak Kades dan Bu Guru yang Digerebek Suami Sah saat Ngamar Mundur Dari Jabatan Masing-masing

(*)