“Makronya negara bagus mikronya ada masalah hanya satu perusahaan adani kehilangan US$ 120 miliar hilang. Hati-hati mengenai ini,” ujarnya.
Kondisi India yang kini terjadi capital outflow dan mata uang rupee jatuh turut disoroti Jokowi.
Untuk ke sekian kalinya, Jokowi meminta berhati-hati agar kasus di Indonesia tidak memiliki dampak seperti di India.
“Sehingga dilihat betul mana yang suka menggoreng, kalau gorengan itu enak, mengggoreng-goreng juga enak kalau dapat. Tapi sekali kepleset seperti tadi yang saya sampaikan Adani di India, hati-hati,” imbuhnya.
Tak sampai di situ, ia menagaskan jika OJK perlu mengawasi betul terkait perusahaan asuransi, pinjaman online, dan investasi.
Lagi-lagi ia memperingatkan hati-hati agar insiden sebelumnya seperti Asabri, Jiwasraya, Indosurya, hingga Wanaartha tidak terulang kembali.
Dikatakan olehnya, tak sedikit masyarakat mengeluh jadi korban beberapa kasus tersebut.
Keluhan itu disampaikan padanya saat bertemu langsung dengan masyarakat dalam sejumlah pertemuan.
“Yang nangis itu rakyat, rakyat itu hanya minta satu sebetulnya, duit saya balik,” imbuhnya.
Terakhir, Jokowi juga mengingatkan hati-hati bahwa industri jasa keuangan itu yang dibangun ialah bisnis kepercayaan.
Jika masyarakat sudah tidak percaya, akan sulit untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat.
Baca Juga: Bunganya hanya 1 Persen, Ini Syarat Mengajukan Pinjaman Online BCA, Gampang Banget!