Find Us On Social Media :

Sebelum Bulan Ramadhan 2023, Berikut Ini Amalan Bulan Syaban yang Dianjurkan Rasulullah

By Luvy Octaviani, Jumat, 17 Februari 2023 | 05:15 WIB

ilustrasi puasa

GridPop.ID - Umat muslim akan segera menyambut datangnya bulan Ramadhan 2023.

Sebelum Ramadhan tiba, seluruh umat muslim dianjurkan melakukan amalan-amalan atau kegiatan bermanfaat.

Tentunya, amalan yang dilakukan di bulan Syaban dicontohkan Rasulullah SAW.

Sebagai umat muslim, penting bagi kita mengetahui amalan di bulan istimewa ini sehingga kita bisa mendulang pahala.

Dilansir dari laman tribunmedan.com, Bulan Syaban adalah bulan ke-8 dalam sistem penanggalan Islam, berada di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan.

Sama halnya bulan-bulan lainnya, di bulan Syaban umat muslim juga dianjurkan memperbanyak amalan dan ibadah kepada Allah SWT.

Sebagaimana yang dilakukan dan dianjurkan Nabi Muhammad SAW, dengan membiasakan diri meningkatkan ibadah di bulan Sya'ban.

Apa saja kebiasaan Nabi Muhammad SAW?

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan Rasulullah SAW memberikan satu isyarat kepada umat muslim, sebelum sampai ke Ramadhan harus sesegera mungkin mencari bekal yang bisa menguatkan ruh, memberikan tenaga, serta kekuataan.

"Sehingga ketika sampai di Bulan Ramadhan, kita bisa semangat beraktivitas memanfaatkan siang dan malam untuk beribadah seperti khatam Quran dan ibadah lainnya," ujar Adi Hidayat dikutip dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat membiasakan diri memperbanyak ibadah, Ustadz Adi Hidayat mengatakan hal itu sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Selama Ini Ditutupi, Terkuak Maia Estianty Pernah Berikan Rumah untuk Mulan Jameela, Begini Faktanya

Orang-orang yang tidak punya persiapan sejak Sya'ban, akan merasakan hal yang berbeda saat masuk bulan Ramadhan, misalnya tampak lemas saat berpuasa karena tidak punya gairah untuk meningkatkan ibadah.

Diriwayatkan oleh Sahabat Usamah bin Zaid, saat masuk bulan Sya'ban Nabi Muhammad memiliki kebiasaan meningkatkan amalan.

"Amalan yang spesifik banyak dikerjakan Nabi SAW itu ternyata puasa," ungkapnya.

Banyak sahabat yang heran lanjut Adi Hidayat, karena di Bulan Rajab sudah berpuasa, namun di Bulan Syaban Rasulullah SAW melakukan puasa yang lebih banyak lagi.

“Lalu sahabat pun mengkonfirmasi tentang kebiasaan puasa Rasulullah SAW di Bulan Syaban, kemudian Rasulullah SAW menjawab, Bulan Syaban itu agung tidak seperti yang kamu bayangkan, Syaban juga punya keistimewaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Hal yang membuat bulan Sya'ban istimewa adalah amal-amal yang dikerjakan langsung dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah SWT.

"Allah maha mengetahui, tanpa dilaporkan pun sebetulnya segala amal kita sudah tahu, tapi ini ingin menunjukkan satu keistimewaan bagaimana malaikat melaporkan amal ibadah kita langsung kepada Allah ditu suatu kebanggaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Ia menambahkan, Nabi Muhammad sangat menginginkan ketika amalnya diangkat ia sedang dalam keadaan berpuasa.

Hikmah berpuasa, umat muslim akan terbiasa menjaga dua hal.

Yang pertama dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah menjaga amal shaleh agar konsisten ditingkatkan.

"Karena saat puasa, kita akan senang baca Alquran, senang sedekah, itu sudah otomatis," ujarnya.

Baca Juga: Biodata Artis Tatjana Saphira, Aktris Kenamaan yang Jadi Orang Ketiga di Serial Mendua

Yang kedua, menjaga diri agar terhidnar dari beramal salah.

"Makanya ketika orang yang berpuasa pasti menjaga dari perbuatan maksiat, karena minimal dia takut puasanya batal karena itu orang yang berpuasa amalannya cenderung baik," pungkasnya.

Hukum Puasa di Bulan Sya'ban Diungkap Buya Yahya

Hitungan hari menuju pergantian bulan Rajab ke bulan Sya'ban 1443 Hijriyah.

Sebagaimana halnya di bulan Rajab dan bulan lainnya, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal shaleh di bulan Sya'ban.

Di antara amalan yang dapat dikerjakan di bulan Sya'ban adalah puasa.

Selain itu di bulan Sya'ban juga dikenal dengan satu malam spesial yakni malam Nisyfu Sya'ban.

Bagaimana hukum berpuasa di bulan Sya'ban?

Buya Yahya menjelaskan, Nabi Muhammad menunjukkan perhatiannya kepada bulan Sya'ban dengan banyak berpuasa hingga hampir penuh satu bulan.

"Beliau (Nabi Muhammad) semangat berpuasa di bulan Sya'ban, ayo kita hidupkan di bulan Sya'ban dengan beribadah puasa, khususnya yang punya utang, sempurnakan utangnya di bulan Sya'ban," ucap Buya Yahya dilansir dalam kanal youtube Al-Bahjah TV.

Karena itu, hukum berpuasa di bulan Rajab adalah sunnah yang dianjurkan.

Baca Juga: Dituding Hobi Selingkuh hingga Digugat Cerai Shelvie Hana Wijaya, Daus Mini: Saya Selalu Diserang...

Bulan Sya'ban itu adalah bulan persiapan menuju bulan Ramadhan.

Sehingga, sesuai ajaran Nabi Muhammad hendaknya umat Islam memperbanyak amalan dan ibadah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Sebagaimana sudah banyak diketahui bahwa malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang spesial di bulan Sya'ban.

Buya Yahya menjelaskan malam tersebut menjadi malam yang spesial, salah satunya adalah karena Allah akan mengampuni dosa semua makhluk-Nya.

Namun, ada dua golongan yang tidak akan diampuni dosanya oleh Allah, meskipun ia sudah memperbanyak istighfar.

"Allah membagi-bagikan pengampunan pada malam Nisfu Sya'ban kepada semua makhluk-Nya, kecuali doa orang yang tidak mendapat pengampunan dari Allah di malam Nisfu Syaban," ujar Buya Yahya.

Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah SWT membagikan pengampunan pada seluruh makhluknya secara cuma-cuma.

Hal tersebut memang merupakan salah satu hal yang spesial di malam Nisfu Sya'ban

Adapun spesial di malam Nisfu Sya'ban, memang ada di sana. Isyarat oleh baginda Nabi tentang kelebihan malam Nisfu Sya'ban," kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan bahwa setiap saat Allah melihat hambaNya. Namun, pada malam tersebut, Allah memberikan pandangan khusus kepada para hamba-Nya.

"Bagaimana pandangan Allah pada hambaNya? Ya pandangan khusus kepada seorang hamba yang berdosa, adalah dengan pengampunan. Hamba terkasih dengan tambahan rahmat dan berkah," ungkapnya.

Baca Juga: Angin Segar, Kaum Difabel Bakal Terima PKH 2023 Rp 2,4 Juta, Begini Cara Daftarnya

Jika seorang hamba tidak punya dosa, maka dipandang dengan rahmat, ditambahkan berkah di dalam hidupnya. Sedang jika seorang hamba memiliki dosa, maka Allah akan mengampuni dosa orang tersebut.

"Maka mari di malam Nisfu Sya'ban nanti kita meningkatkan istighfar kita, ibadah yang sangat luar biasa itu istighfar," imbau Buya Yahya.

Namun, ada dua golongan atau orang yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT meskipun pada malam Nisfu Sya'ban, siapakah orang itu?

"Yaitu musyrik, orang yang menyekutukan Allah. Kemudian yang kedua dari ahli iman, orang yang mempunyai kebencian dan dendam serta permusuhan dengan saudara," ungkap Buya Yahya.

Untuk menghindari termasuk dalam dua golongan itu, hendaknya umat muslim dapat berdamai dengan Allah kemudian juga berdama dengan keluarga, sanak, dan kerabat.

Buya Yahya juga mengimbau saat memasuki bulan Sya'ban, hati kita sudah bebas dari perasaan dendam dan sengketa kepada siapa pun.

"Kalau sudah begitu, berarti Anda sudah mendapatkan pengampunan dari Allah SWT dan alangkah indahnya pengampunan dari Allah," ujarnya.

Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, PP Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1444 H akan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023.

Penetapan tersebut disampaikan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti pada Senin (6/2/203).

“PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023,” kata Sayuti saat membacakan maklumat Pimpinan PP Muhammadiyah dalam konferensi pers di Youtube Muhammadiyah Channel. GridPop.ID (*)