GridPop.ID - Menjelang bulan suci Ramadan, umat Muslim akan menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Selain menambah pahala, puasa juga bisa bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Salah satu manfaat puasa adalah untuk menjaga kondisi kesehatan otak.
Dikatakan selama puasa tubuh tubuh tidak mendapatkan asupan makanan maupun minuman selama lebih dari 12 jam.
Kondisi ini dapat meningkatkan keton di dalam tubuh.
Saat keton meningkat, hal ini dapat memberikan dampak yang baik atau positif bagi otak.
Melansir Posbelitung.com yang megutip YouTube dr Saddam Ismail berikut manfaat puasa untuk kesehatan otak.
Meningkatkan Fungsi Kognitif
Puasa merangsang tubuh untuk memproduksi protein dalam sel saraf. Protein ini berperan penting terhadap proses berfikir dan belajar.
Mengurangi Kerusakan Otak
Puasa dapat membantu mengurangi kerusakan otak karena saat ber puasa tubuh akan mengganti sel-sel otak yang rusak dengan sel otak yang baru.
Selain itu, puasa juga dapat membantu mengurangi kerusakan otak pada penderita stroke, sehingga menurunkan resiko terjadinya komplikasi.
Memperbaiki Sel Otak
Perubahan energi keton dari lemak nyatanya mempertahankan kerja otak.
Perubahan ini kemudian memicu tubuh untuk autofagi atau tubuh memperbaiki dirinya sendiri, sel yang rusak diganti dengan sel yang baru yang lebih sehat. Kondisi ini juga berlaku bagi otak.
Dengan begitu kesehatan otak tetap terjaga dan tubuh juga menjadi lebih sehat.
Mencegah Penyakit Otak Degeneratif
Salah satu cara mencegah dari penyakit otak degeneratif, seperti alzheimer dan parkinson adalah dengan cara ber puasa.
Puasa dapat menghambat proses penuaan dan juga dapat mencegah serta mengobati sindrom metabolik.
Selain puasa, ada juga beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menjaga bagian sistem saraf pusat ini tetap sehat.
Melansir Kompas.com, berikut rangkuman penjelasannya.
1. Olahraga
Baca Juga: Jelang Bulan Suci Ramadan, Penderita Diabetes Bisa Rasakan Deretan Manfaat Puasa untuk Kesehatan
menggabungkan latihan fisik dengan kognitif juga bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan kesehatan otak.
Ahli geriatri (spesialis masalah kesehatan pada lansia) Scott Kaiser, MD menyarankan orang untuk berolahraga, seperti melompat, menggerakkan tangan, atau jongkok.
2. Bersosialisasi
kurang bersosialisasi juga dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi hingga 50 persen.
"Cukup meluangkan waktu sejenak untuk terhubung dengan seseorang -bahkan melalui panggilan telepon singkat- dapat mengurangi perasaan kesepian, kecemasan, dan depresi, serta memberikan manfaat perlindungan otak," jelas Kaiser.
3. Menjaga pola makan sehat
Makanan yanag dapat dikonsumsi seperti sayuran berdaun hijau, makanan kaya fitonutrien, atau buah beri
Ketiga makanan tersebut berguna unrtuk mengurangi risiko alzheimer sekaligus melindungi saraf.
4. Prioritaskan tidur
Tidur memberikan waktu bagi jaringan saraf dan sistem di otak yang memberikan dampak fisiologis.
Hal tersebut dapat memengaruhi ingatan, suasana ahti, termasuk ingatan dalam kehidupan sehari-hari.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Jomblo Full Senyum! Manfaat Puasa Daud Salah Satunya Bisa Bikin Enteng Jodoh, Kok Bisa ya?