Dokter awalnya memberinya resep obat Bosnia, tetapi karena harganya mahal dan orang tuanya tidak mampu membelinya dia beralih ke Viagra.
Ibu Xiaoya mengatakan seiring bertambahnya usia putrinya, berat badannya juga bertambah, sementara dosisnya juga terus bertambah.
Padahal dia harus minum obat tersebut setiap hari, jika tidak dia akan lemas, dan setidaknya harus makan 1.095 pil Viagra dalam satu tahun.
Namun dokter mengatakan, bahwa dia harus menggunakan obat lain.
Tetapi ekonomi keluarga memaksanya untuk membeli Viagra, sang ibu khawatir suatu saat dia tidak mampu membelikan obat untuk putrinya.
Di China, pil Viagra digunakan untuk mengobati hipertensi paru-paru, selama bertahun-tahun menurut survei Ai Sike.
Pasien yang diobati dengan Viagra berjumlah sekitar 50,8% dari total penderita hipertensi paru.
Hipertensi paru dikenal dengan kondisi di mana tekanan dalam pembuluh darah dari jantung ke paru-paru terlalu tinggi.
Jantung akan memompa darah, dari ventrikel kanan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen.
Baca Juga: 4 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Otak, Bantu Kurangi Stres hingga Kurangi Resiko Alzheimer