GridPop.ID - Tips hidup atasi sakit perut saat puasa perlu diketahui.
Umat muslim akan melaksanakan ibadah Ramadhan selama satu bulan penuh.
Sakit perut bisa jadi salah satu hambatan bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa.
Sakit perut saat puasa ini bisa berupa kram perut, radang lambung atau gastritis, sampai diare.
Sebelum menyimak beberapa cara mengatasinya, kenali dulu beberapa penyebab sakit perut saat puasa.
Penyebab sakit perut saat puasa
Dilansir oleh kompas.com dari The National, ada beberapa kemungkinan penyebab sakit perut saat puasa yang sering dilaporkan penderita, di antaranya:
- Makan berlebihan saat buka puasa
- Makan makanan terlalu pedas atau asam
- Keracunan makanan atau mengonsumsi asupan yang tidak higienis
- Asam lambung naik
Baca Juga: Tips Hidup agar Tidak Burnout, Ini Dia 6 Cara yang Bisa Kamu Lakukan, Apa Saja?
Untuk mencegah masalah kesehatan ini, ada baiknya Anda merencanakan pola makan sehat sepanjang menjalani ibadah Ramadhan.
Dengan begitu, puasa lancar tanpa gangguan pencernaan.
Cara mengatasi sakit perut saat puasa
Cara mengatasi sakit perut saat puasa idealnya disesuaikan dengan akar penyebab masalah kesehatan ini. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda jajal:
1. Hindari makan dan minum berlebihan
Dilansir dari Malaysian Dietitians' Association, makan dan minum berlebihan bisa memperparah gejala sakit perut.
Ketika Anda mengonsumsi asupan berlebihan, terutama setelah tubuh seharian berpuasa, tekanan di perut dapat meningkat.
Hal ini menyebabkan asam lambung naik dan memicu sakit perut. Kondisi ini dipengaruhi terbatasnya enzim pencernaan di perut.
Ketika ada asupan berlebih di perut, makanan butuh waktu lama untuk dicerna dan proses pencernaan bakal lebih lambat.
2. Jangan makan terlalu cepat
Upayakan untuk selalu makan dengan perlahan dan penuh perhatian, termasuk saat membatalkan puasa atau santap sahur.
Makan terburu-buru, contohnya menghabiskan sepiring hidangan dalam waktu lima menit, juga bisa memperburuk dan memicu gejala sakit perut.
3. Cermat memilih santapan buka puasa dan sahur
Batasi segala jenis makanan berminyak, gorengan, hidangan pedas, hidangan terlalu asam, dan makanan berlemak jahat saat buka puasa dan sahur.
Lemak jahat bisa memperlambat pencernaan dan memicu asam lambung naik.
Sedangkan makanan terlalu pedas dan asam bisa menyebabkan sakit perut sampai diare.
Selain itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang telah disiapkan atau dimasak dengan higienis. Jangan mengonsumsi asupan yang tidak terjamin kebersihannya.
4. Minum cukup air putih
Saat sakit perut, apalagi ketika intensitas buang air besar meningkat, pastikan Anda cukup minum air putih selepas buka puasa sampai sahur.
Dilansir dari The Healthy Muslims, konsumsi air putih setidaknya delapan gelas per hari. Minum saat bangun tidur, sebelum sahur, dan setelah sahur.
Selain itu, minum air putih untuk membatalkan puasa, dan sisanya setelah menyantap makan malam sampai sebelum tidur.
Saat diare, hindari segala jenis asupan berkafein termasuk kopi, teh, cokelat, dan soda karena bisa memperburuk sakit perut.
Baca Juga: Gak Cuma Gosok Gigi! Beginilah Tips Hidup Merawat Gigi Berlubang yang Bisa Dilakukan di Rumah
5. Minum obat sakit perut
Selepas membatalkan puasa, minum obat sakit perut sesuai jenis gangguan pencernaan.
Contohnya obat antasida, antihistamin, penghambat pompa proton, atau obat untuk kram perut.
Jika beragam cara mengatasi sakit perut saat puasa di atas sudah dijajal tapi masalah kesehatan ini tak kunjung sembuh, segera konsultasikan ke dokter.
Terlebih jika Anda muntah dan diare dalam jumlah yang cukup banyak. Kondisi ini biasanya membutuhkan tambahan cairan infus agar tidak dehidrasi.
Rukun Puasa
Melansir dari laman tribunramadan.com, berikut ini rukun puasa:
a. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
b. Berniat agar setiap manusia dapat memperoleh apa yang diniatkan, niat berpuasa biasanya dilakukan sebelum fajar dengan mengucapkannya.
Dikutip dari kotapekalongan.kemenag.go.id, berikut syarat sah berpuasa:
1. Islam, baligh (dewasa)
Hanya umat yang beragama Islam dan sudah dewasa yang diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.
2. Berakal
Artinya bagi orang gila, penyandang epilepsi tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.
3. Mampu secara fisik
Orang yang tidak mampu melaksanakan puasa Ramadhan dikarenakan sakit atau dikarenakan memang benar-benar lemah fisik (dalam arti, apabila dipaksakan berpuasa bisa timbul risiko yang sangat besar seperti sakit parah atau menimbulkan kematian), maka tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.
4. Suci dari haid dan nifas
Bagi wanita yang sedang datang bulan atau menstruasi dan yang sedang dalam keadaan nifas tidak diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan.
Akan tetapi, dia wajib untuk qadha atau mengganti puasa dikemudian hari.
5. Mumayyiz
Bagi mereka yang sudah dapat membedakan antara yang baik dan buruk.
Menurut buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah oleh Muhammad Syukron Maksum, terdapat beberapa keutamaan dari bulan suci Ramadhan. GridPop.ID (*)
Baca Juga: Tips Hidup Atasi Meriang, Ternyata Deretan Makanan Ini Bisa Jadi Obat Alaminya