Find Us On Social Media :

Bumil Merapat, Ini 4 Penyebab Pecah Ketuban Dini yang Bisa Sebabkan Konsekuensi Serius

By Andriana Oky, Kamis, 22 Juni 2023 | 08:15 WIB

Ilustrasi ibu hamil

1. Kebocoran ketuban yang tidak terkendali

Saat ketuban pecah, beberapa ibu hamil mungkin merasakan rembesan atau tetesan secara perlahan hingga semburan air tiba tiba dari organ kewanitaan. Jumlah air ketuban yang keluar tergantung pada seberapa besar robekan yang terjadi di vagina.

Dalam banyak kasus, aliran cairan ketuban sering tidak terkontrol. Seorang bumil bisa saja mendapat total 2,5-3 cangkir cairan ketuban.

2. Tidak berbau dan berwarna jernih

Secara umum, cairan ketuban tidak berbau, meskipun beberapa orang mendeteksi bau manis seperti air mani atau klorin. Air ketuban juga berwarna jernih dengan sedikit lendir. Pada beberapa wanita kemungkinan ditemukan sedikit garis-garis darah.

3. Adanya tekanan atau letupan tanpa rasa sakit

Sebagian besar ibu hamil merasakan tekanan saat air ketuban pecah. Beberapa bumil juga mendengar suara letupan sebelum ketuban bocor.

Bumil umumnya tidak merasakan sakit ketika air ketuban pecah. Namun, kontraksi dapat meningkat setelah air ketuban pecah.

4. Bumil merasa ingin buang air kecil

Proses pecahnya air ketuban bisa saja terasa seperti inkontinensia urine atau kondisi saat seseorang sulit menahan buang air kecil hingga mengompol.

Bumil yang belum menyadari bahwa air ketubannya pecah kemungkinan berpikir bahwa ia ingin buru-buru ke toilet namun sebelum sampai di kloset, air sudah mengalir dengan deras.

Baca Juga: Terpaksa Lahirkan Anaknya Lebih Cepat Karena Kurang Air Ketuban, Lihat Potret Pertama Anak Ketiga Asri Welas yang Baru Saja Lahir!

5. Ketuban tidak lengket atau kental seperti keputihan

Tekstur air ketuban sangat tipis dan cair. Hal itu berbeda dari keputihan yang kental dan memiliki variasi warna, dari bening hingga abu-abu.

GridPop.ID (*)