GridPop.ID - Konten 'What I Eat In A Day' viral di TikTok.
Lantas apa sebenarnya isi konten ini?
Melansir Tribun Jatim, rupanya ada bahaya di balik konten 'What I Eat In A Day'.
Konten ini berkaitan dengan menu diet yang dikonsumsi seseorang.
Umumnya konten ini diunggah oleh seberiti atau influencer.
Terkadang ada saran nutrisi atau rekomendasi produk di unggahan tersebut dan tidak jarang, disertakan pula melihat mirror selfie atau foto perutnya yang rata atau jenis pamer serupa.
Konten semacam ini bukan hal yang baru, namun berisiko menyebarkan narasi palsu "jika makan seperti ini maka kita bisa berpenampilan seperti ini".
Bahaya 'What I Eat In A Day'
Alex d'Elia, RDN, ahli diet fungsional dan integratif yang berspesialisasi dalam kesehatan mental, mengatakan ada alasan khusus konten seperti itu ramai diminati di media sosial.
"Orang ingin tahu apa yang harus dilakukan, dan mereka menyukai gambar dan video. Saya juga berpikir bahwa orang pada dasarnya suka melihat versi terstruktur dari apa yang berpotensi mereka lakukan," jelasnya.
"Nutrisi dapat sangat membingungkan, jadi melihat apa yang seseorang anggap sebagai 'otoritas' mencapai titik kesenangan itu."
Baca Juga: Viral di TikTok Pesta Pernikahan Anjing Pakai Adat Jawa hingga Digelar di Kawasan Elit
Konten yang ada di media sosial tersebut membuat seseorang lebih tertarik menjadikannya sebagai panduan apa yang harus dilakukan.
Padahal tren ini memicu perilaku makan yang tidak sehat dan bisa merusak hubungan seseorang dengan makanan dan tubuhnya, apalagi bagi yang rentan.
Chelsey Amer, MS, RDN, konselor makan intuitif di New York, mengatakan, konten 'What I Eat In A Day' menyiratkan jika kita makan dengan menu yang sama maka akan mendapatkan tubuh seperti influencer tersebut.
"Namun, bukan begitu cara kerjanya. Anda dapat mengikuti pola makan influencer favorit Anda, tetapi tubuh Anda akan tetap terlihat dan terasa berbeda. Kita semua memiliki cetak biru genetik sendiri yang menentukan ukuran tubuh kita," jelasnya.
Beberapa aspek bermasalah termasuk konten yang sangat rendah kalori, diet yang terlalu ketat, penekanan yang tidak sehat pada kalori, penghitungan makro, atau sejenisnya.
Deanna Wolfe, MS, RDN, ahli diet AS menjelaskan bahwa video 'What I Eat In A Day' biasanya dicari oleh orang yang sudah berjuang soal hubungannya dengan makanan, menjalani diet ketat, orthorexia (obsesi dengan makan sehat atau 'bersih'), atau gangguan makan.
"Ini secara alami melahirkan perbandingan seputar pilihan makanan bahkan jika itu bukan maksudnya, seperti makanan tertentu jauh lebih baik atau buruk.
Banyak dari video ini juga menunjukkan suplemen mahal," tandasnya.
Padahal belum tentu konten yang dibuat benar-benar jujur soal pola makan mereka.
Mereka juga biasanya tidak menyertakan informasi kontekstual seperti tingkat aktivitas, metabolisme, atau masalah kesehatan yang mendasarinya.
Pertimbangan lain, tak semua orang yang membuat konten itu adalah pakar kesehatan terpercaya.
Sehingga dapat berpotensi menyebarkan informasi yang keliru soal pola makan sehat.
"Saya pikir mereka dapat menjadi inspirasi untuk resep, tetapi mereka tidak boleh digunakan sebagai template untuk diet Anda sendiri," kata D'Elia.
Alasannya, kita hanya melihat satu bagian kecil dari kehidupan orang itu dan bukan gambaran yang lebih besar alasan pemilihan menu itu.
"Dia menekankan pentingnya mengingat bahwa kebutuhan setiap orang berbeda.
"Yang paling penting bagimu adalah mengapa kamu membuat pilihan makananmu," tegasnya.
Umumnya, konten 'What I Eat In A Day' juga hanya berorientasi pada penampilan, seperti perut rata, lengan kencang, atau kulit bersih, bukannya soal kesehatan.
Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet
Mengutip Tribun Bogor, berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan tanpa melakukan diet:
1. Tidak melewatkan sarapan
2. Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil
3. Olahraga
Baca Juga: Inilah Arti Kata Kalcer, Kerap Dipakai Ngobrol Anak Jaman Now saat Nongkrong hingga Viral di TikTok
4. Mengonsumsi buah
5. Mengonsumsi makanan berprotein
GridPop.ID (*)