Find Us On Social Media :

Jangan Ragu Rutin Hubungan Intim, Seksolog Beberkan Manfaat Menakjubkan yang Bakal Dipetik di Usia Senja

By Ekawati Tyas, Selasa, 18 Juli 2023 | 07:45 WIB

Ilustrasi hubungan intim

GridPop.ID - Psikolog dan seksolog Zoya Amirin membeberkan kaitan antara menopause dan hubungan intim.

Apakah benar seorang wanita menopause tidak lagi bergairah atau hot saat hubungan intim?

Mengutip Tribun Medan, Zoya Amirin membantah pertanyaan tersebut.

Melalui akun TikTok Orami_id, ia mengatakan bahwa wanita yang berhubungan intim secara teratur akan mempermudah proses selama menopause.

Menopause memang dapat dialami semua wanita.

Adapun gejala premenopause dapat berupa gejala fisik dan psikologis.

Sejumlah orang percaya jika wanita yang mendekati masa menopause kehilangan gairah seks, padahal itu tak selalu benar.

"Justru yang melakukan hubungan seks secara reguler itu akan mempermudah proses-proses pada saat menopause-nya," ungkap Zoya Amirin.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa berhubungan intim secara teratur akan berdampak baik bagi psikologi wanita.

Sebab, wnita yang melakukan hubungan seks secara teratur cenderung tidak mudah marah dan lebih stabil emosinya ketika memasuki masa menopause.

"Orang-orang yang lebih tidak mudah marah pada saat menopause justru karena dia melakukan hubungan secara reguler.

Baca Juga: Bisa Gunakan Teknik Stop-Start, Berikut Ini Cara Agar Tahan Lama Saat Berhubungan Intim

Mau dilakukan seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali yang penting adalah reguler," kata Zoya Amirin.

Biasanya menopause dialami oleh wanita usia 40 hingga 50 tahun.

Perubahan suasana hati akibat menopause dapat diatasi dengan seks .

Selain meningkatkan kesehatan fisik, hubungan seks yang teratur juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan psikologis wanita yang mengalami menopause.

"Itu akan membantu supaya kita lebih happy dan prosesnya juga lebih nyaman," ungkap Zoya Amirin.

Tanda-tanda Menopause

Salah satu tanda awal menopause adalah perubahan pola menstruasi. Menstruasi mungkin menjadi lebih tidak teratur, lebih pendek, atau lebih lama dari biasanya.

Kadang-kadang, ada juga periode yang lebih berat atau lebih ringan dari sebelumnya.

Gejala vasomotor adalah gejala yang terkait dengan perubahan suhu tubuh.

Baca Juga: Termasuk Jarang Hubungan Intim, Inilah 4 Masalah Seksual yang Jika Dibiarkan Bikin Rumah Tangga Bubar

Hot flash atau serangan panas adalah gejala yang paling umum terkait menopause.

Wanita bisa merasa tiba-tiba panas di wajah, leher, dan dada, disertai keringat berlebihan. Setelah hot flash berlalu, wanita mungkin merasa dingin atau menggigil.

Beberapa wanita mengalami kesulitan tidur selama menopause.

Mereka bisa mengalami kesulitan untuk tidur (insomnia) atau sering terbangun di tengah malam.

Perubahan suasana hati, seperti kecemasan, iritabilitas, dan perasaan tertekan, adalah gejala umum menopause.

Hormon yang berfluktuasi dapat mempengaruhi keseimbangan emosional.

Wanita dapat mengalami penurunan dorongan seksual selama menopause.

Perubahan hormon dan gejala menopause lainnya dapat mempengaruhi hasrat seksual.

Baca Juga: Bye-bye Stres! Ini 5 Posisi Seks untuk Melepaskan Stres, Nomor 4 Favorit

Penurunan kadar hormon estrogen dapat menyebabkan penipisan dan keringnya dinding vagina, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama hubungan seksual.

Selama menopause, kulit mungkin menjadi lebih kering dan lebih tipis, dan rambut mungkin menjadi lebih rapuh.

NB: Sebagian artikel ini menggunakan Chatgpt(AI)

GridPop.ID (*)