Find Us On Social Media :

VIRAL! 2 Wanita India Ditelanjangi Lalu Digerayangi Alat Vitalnya di Pinggir Jalan, Terkuak Penyebab di Baliknya

By Ekawati Tyas, Senin, 24 Juli 2023 | 20:15 WIB

Tangkapan layar video viral dua orang wanita diarak dalam kondisi bugil dan diperkosa massal sekumpulan pria di wilayah Manipur, India.

GridPop.ID - Media sosial dihebohkan dengan video viral aksi pemerkosaan terhadap 2 wanita di India.

Melansir Tribun Medan, kejadian ini adalah buntut dari kerusuhan etnis di India.

Akibatnya, 2 wanita dari suku Kuki jadi korbannya.

Para korban ditelanjangi lalu dilecehkan dengan cara diraba-raba alat vitalnya di jalan raya.

Berdasarkan informasi, kejadian itu terjadi di Manipur.

Melansir Associated Press pada Kamis (20/7/2023), polisi membuka kasus serangan rudapaksa ini setelah videonya menyebar beredar luas.

Akan tetapi, penyelidikan yang dilakukan polisi India dianggap lamban seperti yang dilaporkan BBC.

Dari keterangan yang didapat, empat orang pelakunya ditangkap setelah kasus dilaporkan selama dua bulan lebih.

“Yang bersalah harus bertanggung jawab. Apa yang telah terjadi pada anak-anak perempuan Manipur tak akan pernah dimaafkan,” ujar Perdana Menteri India Narendra Modi, Kamis (20/7/2023).

Serangan seksual ini, kata polisi menimpa dua korban tersebut pada 4 Mei, sehari setelah kerusuhan meletus di negara bagian itu.

Dari laporan polisi yang dibuat pada 18 Mei, massa juga telah membunuh dua orang anggota keluarga kedua perempuan itu.

Baca Juga: Kenal Via Instagram, Gadis Berkebutuhan Khusus Digilir Sejumlah Pria di Kosan hingga Hotel, Video Pasca Kejadian Viral

Adapun kedua korban diketahui berasal dari suku Kuki, sedangkan massa yang menyerang yaitu suku Meitei.

Kerusuhan yang nyaris menjurus perang saudara ini dipicu oleh penolakan permintaan suku Meitei yang diketahui mayoritas beragama Hindu oleh komunitas Kuki yang kebanyakan menganut Kristen.

Suku Meitei meminta agar kaum mereka mendapat status istimewa yang membuat mereka dapat membeli lahan di area perbukitan yang dihuni oleh kaum Kuki dan bekerja di pemerintahan.

Sejak kerusuhan antara suku Meitei dan Kuki pecah, sedikitnya 130 orang tewas dan 60 ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Laporan polisi menyebutkan, dua wanita yang masing-masing berusia 21 tahun dan 42 tahun itu sedang berjalan berkelompok bersama keluarga mereka yakni seorang perempuan lain yang lebih tua dan dua orang lelaki, ayah dan saudara laki-laki perempuan muda.

Mereka berusaha untuk menghindari kerusuhan etnis yang meletus di negara bagian Manipur yang berlangsung sejak 2 bulan lalu.

Kedua perempuan yang ditelanjangi itu merupakan warga suku Kuki dan dilecehkan oleh kaum lelaki dari suku Meitei.

Serangan terhadap dua perempuan malang itu terjadi pada awal konflik saat mereka berupaya melarikan diri usai desa mereka diserang dan dibakar oleh massa berjumlah sekitar 800 – 1.000 pria yang kebanyakan dibekali senjata.

Dalam keterangannya, kedua perempuan itu menyebut mereka diselamatkan oleh polisi, namun direbut paksa oleh massa, lalu ditelanjangi dan diarak.

Laporan tersebut turut menyebut jika dua lelaki anggota keluarga korban wanita yang mengalami serangan seksual itu telah dibunuh.

Salah seorang perempuan juga dilaporkan diperkosa beramai-ramai.

Baca Juga: PILU, Siswi SMA di Banyuwangi Diperkosa Teman Dekat, Awalnya Ingin Curhat Masalah Keluarga

Sementara itu, perempuan ketiga, yang tak tampak dalam video yang viral, juga dilaporkan ditelanjangi.

Reaksi Pemerintah

Melansir Kompas.com, Pemerintah dan polisi di India dinilai lamban dalam mengatasi konflik di Manipur yang terjadi sejak awal Mei 2023,

Setelah video kekerasan dan pemerkosaan terhadap dua wanita viral di media sosial, Perdana Menteri India Narendra Modi baru mengeluarkan pernyataan.

"(Insiden ini) mempermalukan India. Tidak ada kesalahan yang akan diampuni. Apa yang terjadi dengan putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan," kata Modi, dikutip dari BBC, Jumat (21/7/2023).

Modi baru berbicara di hadapan publik pada, Kamis (20/7/2023).

Hal tersebut membuatnya dituduh membela Meitei yang sama-sama menganut Hindu ketimbang Kuki yang beragama Kristen.

Tidak hanya pemerintah, peran polisi yang tidak segera menindak kekerasan di Manipur juga mendapatkan sorotan.

Empat pria yang terlibat dalam video wanita diarak telanjang itu bahkan baru diamankan lebih dari 70 hari setelah penyerangan terjadi.

Mahkamah Agung mendesak pemerintah agar segera mengendalikan situasi di Manipur.

Sementara warga Kuki meminta pejabat di Manipur yang berasal dari Meitei dicopot dari posisinya.

Baca Juga: Jadi Budak Nafsu Ayah Tiri, Remaja 14 Tahun Hamil 5 Bulan, Ngaku ke Saudara Telah Diperkosa

GridPop.ID (*)