Faktor keempat adalah minimnya pendampingan dan kontrol sosial dari orang terdekat yakni keluarga.
"Seperti sebelumnya disampaikan, sekarang ini anak remaja dekat sekali dengan akses teknologi, mereka dapat mengakses konten-konten baik yang positif maupun negatif kapanpun dan dimanapun.
Maka hal ini harus dibarengi dengan kemampuan orang tua dalam memahami anak dan memahami perubahan yang terjadi," katanya.
"Mencegah anak melakukan hubungan intim di usia-usia remaja menjadi penting, karena ini juga memutus rantai-rantai masalah lainnya, seperti pernikahan dini, angka putus sekolah, kematian ibu dan anak, serta kekerasan-kekerasan dalam rumah tangga," katanya.
Bahaya Pernikahan Dini
Kesehatan dan reproduksi: Wanita yang menikah pada usia muda lebih mungkin menghadapi risiko kesehatan dan reproduksi yang tinggi. Mereka seringkali belum sepenuhnya matang fisik dan mental untuk menghadapi kehamilan dan melahirkan, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan dan kematian ibu dan bayi.
Pendidikan: Pernikahan dini dapat menghambat akses ke pendidikan formal bagi individu, terutama bagi wanita. Mereka mungkin dipaksa untuk keluar dari sekolah untuk mengurus rumah tangga, sehingga mengurangi peluang mereka untuk mencapai potensi penuh mereka.
Ekonomi: Pasangan yang menikah pada usia muda seringkali menghadapi masalah keuangan karena mereka belum siap secara finansial untuk mengelola kehidupan rumah tangga. Mereka mungkin belum memiliki keterampilan atau pendidikan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Tingkat perceraian yang tinggi: Pernikahan dini memiliki tingkat perceraian yang lebih tinggi dibandingkan pernikahan yang dilakukan di usia lebih matang. Hal ini karena pasangan muda seringkali belum memiliki kematangan dan pemahaman yang cukup tentang komitmen jangka panjang dalam pernikahan.
Siklus kemiskinan: Pernikahan dini dapat menjadi bagian dari siklus kemiskinan. Jika individu mengalami kesulitan ekonomi sejak usia dini, maka kemungkinan besar anak-anak mereka juga akan menghadapi tantangan serupa.
NB: Sebagian artikel ini dibuat menggunakan Chatgpt(AI)
GridPop.ID (*)