“Pihak kami sudah memanggil siswa kami yang terlibat dalam masalah tersebut pada hari Senin dan juga kami sudah memediasi dengan walinya yang korban pada hari senin” ujurnya pada video klasifikasi
Pihak sekolah juga membawa korban dan walinya ke Puskesmas.
Tujuannya yakni untuk melakukan visum dan rontgen di Rumah Sakit Umum Chik Ditiro.
“Setelah itu kami mendampingi dari pada korban dan walinya kami bawa ke puskesmas untuk di visum
dan setelah itu kami membawa dan mendampingi ke Rumah Sakit Umum Chik Ditiro untuk dilakukan rontgen kepala
dan alhamdulillah hasil rontgen dari Rumah Sakit Umum Chik Ditiro dijelaskan oleh Bapak Dokter bahwa anak kami tersebut dalam keadaan sehat walafiat ” tambahnya
Kasus Berujung Damai
Mengutip Serambinews.com, kasus penganiayaan ini berakhir damai.
Proses damai kedua belah pihak tercapai setelah dimediasi Kepala SMAN 1 Sakti, Pidie, Muslem SPd MPd, bersama guru.
Orang tua korban dan pelaku menandatangani surat perjanjian damai.
"Proses damai kedua belah pihak kita lakukan di SMAN 1 Sakti, Jumat (12/8/2023)," kata Kepala SMAN 1 Sakti, Muslem, kepada Serambinews.com, Sabtu (12/8/2023).