GridPop.ID - Viral di TikTok video aksi sadis 2 siswa SMA melakukan pengeroyokan terhadap salah satu teman di dalam kelas.
Aksi sok jagoan tersebut dilakukan secara brutal.
Melansir Pos Kupang, diketahui insiden pengeroyokan ini terjadi di SMAN 1 Sakti Pidie.
Video tersebut diunggah di sejumlah platform media sosial termasuk Twitter @Aceh.
Dalam video durasi 30 detik tersebut, nampak salah satu siswa menjepit leher korban.
Sedangkan siswa lain memukul wajah korban dengan brutal.
Tak hanya itu saja, siuswa lain tetap mengikuti korban dan berusaha memukulnya ketika ia berhasil lepas dari jepitan.
Aksi ini bahkan disaksikan oleh teman-teman kelas korban.
“Pemukulan terhadap siswa oleh 2 rekan siswa sekolah secara brutal di ruang kelas SMA Negeri 1 Sakti Pidie pada 5 Agustus saat jam istirahat”
Melalui unggahan yang berbeda, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sakti, Muslem buka suara.
Ia mengatakan jika pihaknya sudah memanggil siswa yang terlibat dan melakukan mediasi.
Baca Juga: Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka, AG Pacar Mario Dandy Bakal Disidang Lebih Dulu
“Pihak kami sudah memanggil siswa kami yang terlibat dalam masalah tersebut pada hari Senin dan juga kami sudah memediasi dengan walinya yang korban pada hari senin” ujurnya pada video klasifikasi
Pihak sekolah juga membawa korban dan walinya ke Puskesmas.
Tujuannya yakni untuk melakukan visum dan rontgen di Rumah Sakit Umum Chik Ditiro.
“Setelah itu kami mendampingi dari pada korban dan walinya kami bawa ke puskesmas untuk di visum
dan setelah itu kami membawa dan mendampingi ke Rumah Sakit Umum Chik Ditiro untuk dilakukan rontgen kepala
dan alhamdulillah hasil rontgen dari Rumah Sakit Umum Chik Ditiro dijelaskan oleh Bapak Dokter bahwa anak kami tersebut dalam keadaan sehat walafiat ” tambahnya
Kasus Berujung Damai
Mengutip Serambinews.com, kasus penganiayaan ini berakhir damai.
Proses damai kedua belah pihak tercapai setelah dimediasi Kepala SMAN 1 Sakti, Pidie, Muslem SPd MPd, bersama guru.
Orang tua korban dan pelaku menandatangani surat perjanjian damai.
"Proses damai kedua belah pihak kita lakukan di SMAN 1 Sakti, Jumat (12/8/2023)," kata Kepala SMAN 1 Sakti, Muslem, kepada Serambinews.com, Sabtu (12/8/2023).
Surat perjanjian tersebut ditandatangani orang tua korban, Syukri warga Gampong Tuha Suwiek, Kecamatan Indrajaya, Pidie.
Kemudian orang tua pelaku yang merupakan warga salah satu gampong di Kecamatan Titeu, Pidie dan A Gani, warga Gampong Blang Tho, kecamatan yang sama.
Perjanjian damai itu berbunyi bahwa wali siswa yang terlibat perkelahian di SMAN 1 Sakti, Sabtu (5/8/2023) saat jam istirahat hingga viral di medsos, telah melakukan ikrar damai, Jumat (12/8/2021).
Ada dua poin dalam surat perjanjian tersebut, yaitu:
Pertama, pihak keluarga korban bersedia berdamai dengan keluarga pelaku dan tidak melanjutkan ke proses hukum.
Keduai, pihak pelaku bersedia memberikan biaya santunan pengobatan kepada keluarga korban Rp 5 juta, ditambah dengan tepung tawari atau peusijuek di rumah korban di Gampong Tuha Suwiek, Kecamatan Indrajaya.
GridPop.ID (*)