Namun, saat berbelok ke kiri dan memasuki jalan ke arah Desa Sajen, di depannya terdapat banyak motor.
Anton mengaku berusaha mengehentikan truk yang dikemudikannya tapi tak bisa. Ia mengatakan remnya tidak berfungsi
Karena kondisi jalan yang menurun ditambah muatan yang berat, truk yang dikemudikan Anton pun melajut tak terkendali.
"(Truk) saya turun, waktu melihat motor banyak itu saya berhenti, tapi kondisi rem saya sempat enggak teratasi, makanya kena sepeda motor," ujar Anton.
Detik berikutnya, Anton membanting setir truk yang dikemudikannya ke kiri lalu menabrak mobil Avanza dan dinding pembatas jalan.
Dia mengaku terpaksa membanting setir ke kiri karena melihat di depannya banyak penonton karnaval yang ada di jalan.
"Pikiran saya, kalau lurus terus korban malah akan lebih banyak. Makanya saya belokkan ke kiri. Untungnya itu ada tebing dan ada mobil yang parkir," tutur Anton.
Jumlah Korban
Dilansir dari TribunMatraman.com, polisi kembali melakukan hitung ulang jumlah korban kecelakaan.
Kapolres Mojokerto, AKBP Wahyudi mengatakan jumlah total pengunjung karnaval yang menjadi korban kecelakaan truk rem blong ada 15 korban.
Sebelumnya, data sementara dari Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto menyebut total 21 korban dalam peristiwa kecelakaan dan di antaranya termasuk dua korban meninggal.