- Mengalami infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual, seperti herpes dan gonore, dapat menyebabkan rasa sakit ketika berhubungan intim.
Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya luka dan benjolan pada organ intim, serta menyebabkan rasa sakit ketika tidak segera ditangani.
Kamu yang mengalami infeksi menular seksual perlu segera mencari bantuan medis untuk mengurangi gejala yang muncul dan mencegah penularan kepada pasangan.
- Memiliki gangguan pada kulup penis
Penis yang tidak disunat dapat membuat kulup merekat erat pada kepala penis dan sulit ditarik, atau disebut dengan fimosis.
Kondisi ini dapat menyebabkan luka, pendarahan, inflamasi, atau rasa nyeri pada penis ketika ereksi.
Meskipun umumnya dapat diatasi dengan mengoleskan krim tertentu, kondisi ini tetap perlu diatasi secara medis.
- Memiliki penis yang bengkok
Bentuk dan ukuran penis dapat berbeda-beda.
Namun, beberapa pria memiliki penis yang bengkok sehingga menyebabkan rasa sakit ketika ereksi dan membuat hubungan seksual terasa sulit untuk dilakukan.
Ada beberapa penyebab penis bengkok, seperti hipospadia dan penyakit Peyronie, yang dapat diatasi secara medis.
- Memiliki benjolan dan luka pada penis
Benjolan dan luka pada penis dapat menyebabkan rasa sakit ketika penetrasi.
Benjolan yang muncul bisa jadi merupakan kista, kanker, atau abses sehingga menyebabkan rasa sakit, termasuk ketika ejakulasi.
Benjolan yang muncul di penis perlu diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui apakah berbahaya dan perlu dioperasi atau tidak.