"Harusnya ada pengawalan dan imbauan terhadap pengunjung dari petugas TNBTS, Diperiksa barang bawaan pengunjung apa saja, berisiko tidak saat situasi kemarau.
Petugas harus seperti itu. Jangan hanya menerima uang tiket lalu dilepas gitu aja," ungkap Mustaji.
Karena menganggap lalai, Mustaji akan melaporkan pihak TNBTS ke polisi.
"Akan ambil langkah hukum. Ada tuntutan hukum. Kesalahan juga ada di petugas," tandasnya.
Kabar ini kemudian ditanggapi oleh pihak TNBTS
Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS Septi Eka Wardani mengatakan, pihaknya enggan mengomentari rencana pelaporan dari pasangan tersebut.
"Yang pasti, kami menyikapi hal yang terjadi secara proporsional, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku," ujarnya kepada Kompas.com.
Septi juga enggan mengomentari soal keberadaan petugas yang memeriksa pengunjung maupun barang bawaannya sebelum masuk ke kawasan taman nasional.
Namun, ia menegaskan pengunjung seharusnya mengetahui aturan dan larangan yang berlaku sebelum masuk.
"Setelah booking online dan pembelian tiket berhasil, artinya sudah diizinkan masuk. Nanti tiket tersebut akan di cek barcode-nya oleh petugas di pintu masuk," jelasnya.
Menurut Septi, pengunjung sudah bisa membaca aturan masuk ke dalam kawasan taman nasional saat melakukan pembelian tiket.
"Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang boleh dan tidak boleh dibawa, ada semua dalam web booking online kami," tegasnya.
"(Baca juga) papan-papan informasi, imbauan, dan peringatan yang kami pasang di sepanjang jalur wisatawan," tandasnya.
GridPop.ID (*)