GridPop.ID - Kerajaan Islam berdiri lantaran masuknya pengaruh Islam di Indonesia.
Ada beberapa Kerajaan Islam di Indonesia yang berjaya di masanya dengan deretan raja-raja yang berkuasa.
Di sisi lain, kerajaan Islam di Indonesia juga menyisakan peninggalan serta sejarah yang penting dipelajari sampai sekarang.
Dari beberapa kerajaan Islam yang ada, kita dapat menggambarkan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia.
Berikut beberapa kerajaan Islam yang ada di Indonesia :
1. Kerajaan Samudra Pasai
Samdura Pasai yang terletak di dekat Muara Sungai peusangan di pesisir timur laut Aceh, merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, yang di pimpin oleh Sultan Malik Al Saleh.
Samudra Pasai cepat berkembang karena letaknya yang sangat strategis sehingga terjalin hubungan dagang yang baik dengan india, Benggala, Gujarat, Arab, dan Cina.
Pada tahun 1350, Samudra Pasai diserang oleh Majapahit yang iri karena kedekatan Samudtra Pasai dengan kesultanan Delhi.
Baca Juga: Dulu Laki-laki, Wanita Transgender Ini Buat Publik Syok Lihat Penampilan Terbarunya: Makin Cantik
Penyerangan ini mengakibatkan kemunduran kerajaan Samudra Pasai yang semakin lama semakin lemah dan akhirnya dapat dikuasai oleh kerajaan Aceh.
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatra, Semula Aceh merupakan daerah taklukan Kerajaan Pedir.
Jatuhnya Malaka dan Pasai ke tangan Portugis, mengakibatkan para pedagang, di Selat Malaka mengalihkan kegiatanya ke Pelabuhan Aceh.
Aceh akhirnya berkembang pesat, dan setelah kuat kemudian melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Pedir.
Sultan pertama dan sekaligus pendiri Kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah (1514- 1528).
Aceh mengalami masa kejayaanya pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636).
Sejak Iskandar Muda wafat, Aceh terus menerus mangalami kemunduran yang akhirnya mengakibatkan keruntuhan Kerajaan Aceh.
3. Kerajaan Demak
Majapahit mengalami keruntuhan pada tahun 1478, pada tahun 1500, Radn Patah yang keturunan Raja Brawijaya V, seorang Adipati Demak yang beragama islam, telah melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.
Kemudian dengan bantuan para wali, Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak, dan dinobatkan sebagai Sultan Demak pertama dengan gelar Senapati Jimbung Ngabdur’ramhan Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.
Keruntuhan Kerajaan Demak diawali dengan wafatnya Sultan Trengga pada tahun 1546, karena terjadi perebutan tahta kerajaan.
Baca Juga: Kumpulan Quotes Ucapan Hari Dokter Nasional 2023, Saatnya Mengapresiasi Jasa Para Penyelamat Nyawa
Kemudian pusat pemerintahaan Demak beserta alat kebesarannya dipindahkan ke pajang tahun 1568.
4. Kerajaan Pajang
Setelah Hadiwijaya menduduki tahta Kerajaan Pajang, segera menghadiahkan daerah Kotagede Yogyakarta dan mengangkat Ki Ageng Pemanahan menajdi adipati.
Saat Ki Ageng Pemanahan meninggal, jabatan Adipati digantikan oleh anaknya Sutawijaya
Sultan Hadiwijaya wafat pada tahun 1582, kedudukan digantikan oleh putranya Pangeran Benowo.
Pangeran Benowo memang tidak sanggup menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Sultan Pajang, oleh karena itu ia menyerahkan tahta kerajaan kepada Sutawijaya, dan Kerajaan Pajang dipindahkan ke Mataram pada tahun 1586.
5. Kerajaan Mataram Islam
Setelah naik tahta kerajaan pada tahun 1586, Sutawijaya bergelar Panembahan Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama.
Ketajaan Mataram didirikan Sutawijaya merupakan Kerajaan Mataram kedua yang bercorak islam, sementara yang dulu bercorak Hindu.
Setelah Panembahan Senapati, berturut-turut yang menggantikan kedudukan Sultan Mataram adalah Mas Jolang atau Panggeran Seda Krapyak (1601-1613), Sultan Agung Hanyakrakkusuma Senapati Ing Alaga Ngabdurrahman Kalifatullah (1613-1645), setelah Sultan Agung wafat, Mataram Islam mengalami kemunduran.
Baca Juga: 20 Rekomendasi Hadiah untuk Guru, Dijamin Hemat dan Bermanfaat
6. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon didirikan oleh Faletehan atau Fatahilah yaitu seorang penyebar agama islam, ahli perang,dan negarawan yang dulunya pernah mengabdi pada Kerajaan Demak.
Pemerintahan Fatahilah tidak berlangsung lama, karena beliau lebih menekuni bidang agama.
Tahta diserahkan kepada cucunya Panembahan Ratu, pada tahun 1570, Fatahilah wafat dan dimakamkan di Desa Gunung Jati , Cirebon.
Maka dari itu beliau lebih di kenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "Sejarah Singkat Kerajaan-kerajaan Islam yang Ada di Indonesia"
GridPop.ID (*)