Suntikan tersebut menggunakan asam deoksikolat, asam empedu yang dibuat oleh tubuh, lalu disuntikkan ke dalam tubuh untuk melarutkan sel-sel lemak.
Sementara dilansir oleh tribunnews.com dari The Sun (20/10/2023), Amma melakukan sekitar 60 suntikan, dengan 10 suntikan diberikan di masing-masing lengan, 20 di punggung, dan 20 di perut.
Namun, di keesokan paginya ketika ia bangun tidur, Amma mengalami demam, menggigil, dan keringat dingin yang semakin parah sepanjang hari.
Dua hari kemudian, muncul bekas luka di kulitnya di tempat dia disuntik.
Kendati demikian, kata Amma, dokter meyakinkan bahwa gejalanya tidak perlu dikhawatirkan.
Setelah itu, ia pindah ke rumah rekan kerjanya karena kesulitan mengenakan pakaian dan pergi ke kamar mandi.
Amma mengaku dirinya seperti "membusuk" di tempat tidur, dengan kulitnya pecah-pecah dan tubuhnya seperti "memakan dirinya sendiri".
Setelah dua minggu tinggal bersama temannya, ia lalu dilarikan ke rumah sakit ketika mulai menderita sakit parah dan rekannya takut dia akan mati.
"Saya terbangun sambil menangis pada jam 3 pagi suatu malam dan berpikir 'Saya harus pergi ke UGD'.
Rasa sakitnya sangat menyiksa. Infeksinya ada di mana-mana," kata Amma.
Didiagnosis nekrosis