Kerajaan ini tidak bisa menemukan pemimpin yang mampu memerintah dengan baik dan bijaksana.
Hal ini membuat rakyat Sriwijaya kehilangan kepercayaan pada pemerintahannya.
Selain itu, serangan dari kerajaan lain dan pemberontakan juga membuat situasi semakin memburuk dan menyebabkan kerajaan ini runtuh.
Militer yang lemah
Penyebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya berikutnya adalah karena melemahnya kekuatan militer yang disebabkan oleh konflik internal dalam kerajaan.
Kekuatan militer yang semakin lemah ini mengakibatkan wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Sriwijaya mulai merdeka satu per satu.
Selain itu, kelemahan militer juga membuat kerajaan-kerajaan lain menjadi lebih berani menyerang Sriwijaya.
Serangan Dinasti Chola
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya berikutnya disebabkan oleh serangan dari Dinasti Chola, India Selatan, yang dipimpin oleh Rajendra Chola I.
Penyebab serangan ini adalah tingginya pajak yang dikenakan oleh Kerajaan Sriwijaya pada kapal-kapal pedagang yang berlayar melalui Selat Malaka.
Hal ini membuat kapal-kapal dari Colamandala merasa dirugikan. Sebagai akibatnya, Dinasti Chola memutuskan untuk menyerang Kerajaan Sriwijaya dua kali, yaitu pada 1017 dan 1025.
Akibat serangan ini, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran yang signifikan, bahkan beberapa wilayah di bawah kekuasaannya berhasil direbut.