GridPop.ID - Seorang ibu menangis pilu saat dipanggil ke Kantor Satpol PP Pemkab Situbondo, Senin (30/10/2023).
Pasalnya disana ia bertemu dengan anak gadisnya yang masih berseragam sekolah.
"Kamu kan pamit bersekolah nak," kata ibu kandung gadis tersebut sembari menangis dilansir dari Tribun Trends.
Gadis remaja berinisial S itu lalu bersimpuh di lutut ibunya.
Ia mengaku tak melakukan apa-apa saat digerebek di dalam kamar kos bersama pacarnya.
"Ya ndak apa apa pak, dan saya belum apa apa," ujarnya singkat.
Siswa kelas XI SMK swasta ini mengaku sengaja tidak sekolah dan bersama dengan teman sekolah yang dipacarinya.
"Tidak masuk dan bolos sekolah," ucapnya.
Diketahui S dan ketiga temannya W, R dan B digerebelk Satpol PP di sebuah rumah kos di Jalan Mawar, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo.
Dua pasangan pelajar itu terjaring razia saat masih dalam kondisi berseragam lengkap sekolah.
Agar tidak terjerumus dalam perilaku seks remaja yang tidak sehat, maka pengetahuan tentang seksualitas adalah kuncinya.
"Remaja membutuhkan pengetahuan tentang seksualitas. Itulah kenapa perlu adanya pendidikan seks bagi mereka," terang seksolog dan spesialis andrologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Wimpie Pangkahila dikutip dari Kompas.com.
Ia pun menyayangkan adanya anggapan bahwa pendidikan seks tidak perlu diberikan di sekolah karena dianggap justru memicu remaja melakukan hubungan seksual.
Padahal menurut dia, tanpa pendidikan seks, remaja akan mengadopsi aktivitas seksual dari sumber yang tidak seharusnya.
Misalnya saja melalui film porno atau bertanya pada teman yang pengetahuannya juga keliru.
Perilaku tersebut akhirnya berujung pada kesalahan dalam memaknai hubungan seksual.
Maka tidak heran jika pemanfatan yang menyimpang, seperti memanfaatkan hubungan seksual demi mendapat uang, tidak ragu dilakukan.
Baca Juga: Belum Nikah, Sepasang Muda Mudi Digerebek Satpol PP Gelap-gelapan di Kamar Kontrakan
Bicara soal seksualitas bukan cuma seputar hubungan intim pria dan wanita, tapi bisa juga tentang kesehatan dan perkembangan emosi.
"Remaja lebih berani jika melakukan segala sesuatu berkelompok, baik itu berbohong, melakukan kejahatan, termasuk perilaku seks," paparnya.
GridPop.ID (*)