GridPop.ID - Nasib remaja SMP berusia 14 tahun di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) begitu memilukan.
Pasalnya, remaja SMP ini menjadi korban kebejatan ayah kandungnya sendiri.
Tak cuma sekali, remaja SMP ini 11 kali disetubuhi oleh ayah kandungnya
Korban sampai trauma.
Melansir dari laman tribunstyle.com, Peristiwa ini bermula pada bulan November 2021 bertempat (TKP) di rumah korban beralamat di Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Saat itu korban sedang tidur di dalam kamar dengan kondisi lampu kamar dimatikan dan kamar korban tidak ada pintunya hanya tertutup oleh gorden.
Kemudian sekira pukul 02.00 WIB ayah kandung korban tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan langsung menindih tubuh korban dan menutup mulut dengan menggunakan tangan kanannya.
Pelaku berkata pelan ke telinga sebelah kiri korban.
"Kalau kamu masih mau melihat ibu dan adik kamu jangan teriak, jangan bilang ke ibu," kata dia.
Saat itu korban hanya diam saja karena korban takut pelaku benar akan membunuh ibu dan adiknya.
Lalu saat itu juga pelaku langsung melancarkan aksinya.
Baca Juga: Bejat! Paksa Putrinya Mabuk, Pria Ini Juga Minta Anaknya untuk Tonton Film Dewasa Sebelum Disetubuhi
"Kemudian pelaku merudapaksa korban, pelaku langsung pergi ke ruang tamu sambil memainkan handphonenya," ujarnya.
Setelah kejadian pertama kali ini, pelaku sering merudapaksa korban dan meminta untuk melayaninya setiap dua bulan sekali dan apabila korban tidak mau korban diancam akan dibunuh menggunakan senjata tajam jenis pisau.
"Lalu perbuatan persetubuhan yang terakhir kali dilakukan oleh pelaku yaitu pada hari Kamis tanggal 12 Oktober 2023 sekira pukul 02.00 WIB malam menjelang subuh dini hari di rumah korban," ungkapnya.
Saat itu korban sedang tidur dan lampu kamar mati, tiba-tiba pelaku langsung masuk kamar dan langsung merudapaksa korban.
Setelah melampiaskan napsu bejatnya pelaku kembali mengancam korban dengan perkataan
“Jangan bilang dengan ibumu ya nanti kamu tidak bisa melihat ibumu lagi"
"Kemudian pelaku langsung pergi meninggalkan korban masuk ke dalam kamar ibu korban dan adiknya," ujarnya.
Peristiwa terungkap karena pada saat itu korban takut dengan ancaman pelaku, korban akhirnya kabur dari rumah dan tinggal bersama nenek kandungnya.
Merasa heran, ibu kandung korban mencari keberadaan korban di rumah neneknya dan saat bertemu dengan ibu korban langsung menanyakan perihal korban kabur dari rumah dan tidak pulang.
Lalu sambil menangis korban menjelaskan kepada ibunya bahwa korban telah disetubuhi oleh ayah kandungnya sendiri.
"Korban mengaku telah 11 kali dirudapaksa sejak dari bulan November 2021," ungkapnya.
Baca Juga: Alami Luka Robek, Gadis 15 Tahun Disetubuhi Bapak Kandung hingga Hamil
Setelah mendengarkan penjelasan korban, saat itu juga ibunya pulang ke rumah dan menanyakan peristiwa tersebut kepada suaminya.
Namun karena ketakutan, pelaku langsung kabur dari rumah, selanjutnya ibu korban mengajak korban untuk melaporkan kejadian itu ke Polres Lubuklinggau.
Setelah menerima laporan dari orang tua korban pada tanggal 25 November 2023 terkait peristiwa itu, Unit PPA Sat Reskrim Polres Lubuklinggau dipimpin Kasat Reskrim AKP Robi Sugara didampingi KBO Sat Reskrim IPTU Bambang Sismoyo, Kanit PPA Aiptu Dibya S.H. beserta anggota Unit PPA, langsung melakukan penyelidikan.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara maraton, dengan telah terpenuhinya alat bukti sebagai bukti permulaan yang cukup dan gelar perkara, selanjutnya pada tanggal 27 November 2023, sekira pukul 13.00 Wib dilakukan penangkapan tanpa perlawanan terhadap pelaku.
"Pelaku ditangkap di rumahnya pada Senin (27/11/2023) kemarin," ujarnya.
Hasil interogasi pelaku mengakui perbuatannya, selanjutnya terhadap pelaku dan beberapa barang Bukti yg ada dibawa ke Polres Lubuk Linggau untuk dilakukan pemeriksaan secara intensif.
"Tersangka mengakui Jika telah melakukan Persetubuhan terhadap anak kandungnya dengan ancaman, karena nafsu birahinya meningkat dan tidak terkontrol," ungkapnya.
Kenapa Pelaku Pelecehan Orang Terdekat Korban
Penyebab pelecehan oleh orang terdekat terhadap korban dapat melibatkan berbagai faktor kompleks dan seringkali unik untuk setiap situasi.
Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi termasuk:
1. Kekuatan dan Kontrol
Pelecehan seringkali terkait dengan kekuasaan dan kontrol.
Pelaku mungkin merasa dapat mengendalikan korban karena memiliki hubungan yang dekat atau memiliki kekuatan dalam situasi tertentu.
2. Gangguan Psikologis
Beberapa pelaku mungkin mengalami gangguan psikologis atau mental yang dapat memengaruhi perilaku mereka, termasuk impuls untuk melakukan pelecehan.
Ini bisa melibatkan masalah kejiwaan atau trauma masa lalu.
3. Model Perilaku
Pelaku mungkin terpapar pada model perilaku negatif dalam kehidupan mereka, baik itu di rumah atau di lingkungan sekitar.
Ini dapat mempengaruhi cara mereka memandang dan berinteraksi dengan orang lain.
4. Ketidakmampuan Mengelola Emosi
Beberapa pelaku mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.
Ini dapat menyebabkan mereka menyalurkan frustrasi, kemarahan, atau rasa tidak berdaya mereka melalui perilaku pelecehan.
Baca Juga: Siang Malam Disetubuhi Kakek, Paman dan Ayah Kandung, Remaja di Madiun Kabur Pilih Tidur di Masjid
5. Kurangnya Kesadaran akan Dampak
Beberapa orang mungkin tidak menyadari dampak negatif dari perilaku pelecehan atau mungkin meremehkannya.
6. Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Pelaku pelecehan seringkali terlibat dalam pola kekerasan dalam rumah tangga, yang dapat menciptakan lingkungan di mana kekerasan dan kontrol dianggap sebagai cara yang diterima untuk menangani konflik.
7. Masalah Ketergantungan
Ketergantungan finansial, emosional, atau sosial pada pelaku oleh korban dapat menciptakan situasi di mana korban merasa sulit untuk keluar dari hubungan tersebut.
GridPop.ID (*)