"Jadi, Pak Ahmad ini dengan 8 ribu rupiah, disisihkan 4 ribu itu membangun sekolah?" tanya Ferdi Hasan selaku pembawa acara.
"Iya, membangun sekolah," jawab Pak Ahmad.
Keadaan ekonomi Ahmad Jamaludin lantas meningkat dan ia siap mendirikan sekolah gratis.
Hingga tahun 2020, Ahmad Jamaludin membangun SMP IT Pancuh Tilu di Desa Jayagiri, Kabupaten Cianjur.
SMP IT Pancuh Tilu memiliki gedung sederhana dan biaya sekolah mengandalkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang hanya bisa membayar 12 orang guru.
Kisah Lain
Kisah lain datang dari pria bernama Nur Fadli, guru SMPN 1 Sukorambi pernah menjadi guru honorer selama 18 tahun.
Diwartakan Kompas.com, Nur Fadli diangkat menjadi guru dengan status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) pada 2018 lalu.
Meski honorer ia sudah mendirikan sepuluh sekolah bagi anak-anak tidak mampu di daerah pelosok sejak 2004 lalu.
Sekolah itu di Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, dan Kecamatan Sukorambi, daerah yang berada di kaki pegunungan Argopuro.
Di kawasan tersebut, banyak orangtua anak-anak yang bekerja sebagai buruh tani, kuli bangunan hingga merantau ke Bali dan luar negeri.