Suaranya terdengar bergetar dan beberapa kali penuturannya terputus ketika dia menceritakan kembali kejadian itu.
"Benar, Bang, kejadian itu pas baru mulai TPS buka, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya," kata Robin saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat malam.
Ia menceritakan bahwa kejadian tersebut terjadi beberapa saat usai ia bertanya kepada salah satu saksi di TPS-nya.
Sebagai petugas Sirekap, Robin memerlukan identitas saksi tersebut agar tahu mewakili caleg mana.
"Dia (saksi) memang bawa surat mandat, tapi cuma atas nama partai. Jadi saya tanya dia mewakili siapa. Ya sesuai dengan instruksi PPS, Bang," kata dia.
Saksi itu lalu terlihat menghubungi seseorang melalui ponsel hingga tiba-tiba seorang pria datang dan langsung menerobos masuk ke dalam TPS.
Pria itu tampak emosi dan langsung mendatangi meja Robin. Lima lelaki dewasa ikut masuk bersama pria itu.
"Langsung masuk (TPS), Bang. Padahal kan aturannya enggak boleh siapa pun masuk, kecuali saksi yang dapat mandat, pemilih, sama anggota KPPS," kata dia.
Petugas linmas pun ikut kena amuk.
"Dia marah-marah pakai kata-kata kasar," katanya. Keributan sempat terjadi di meja Robin bertugas.
Pria itu membentaknya sambil mengatakan dia adalah orang penting di Tubabar.