GridPop.ID - Seorang calon legslatif (caleg) terekam membentak petugas KPPS di TPS ketika proses pencoblosan masih berlangsung.
Caleg ini bahkan mengancam salah satu petugas KPPS hingga videonya viral di TikTok.
Melansir Tribun Sumsel, kejadian ini terjadi di TPS di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubabar), Lampung.
Salah satu petugas KPPS yang kena amuk caleg tersebut adalah Robin Delmi.
Videonya diunggah oleh akun TikTok @mertiriaa.
Melalui video tersebut, terekam saat seorang pria dewasa mengenakan kaus hitam memegang nametag seorang petugas KPPS.
Raut wajah pria berkaus hitam itu terlihat marah sambil mengarahkan ponselnya seperti memotret.
Ada beberapa orang di belakang pria tersebut.
Momen keributan terjadi saat si petugas KPPS juga hendak memotret pria berkaus hitam itu.
"Ini ada caleg..," kata petugas KPPS, kemudian nametagnya ditarik oleh caleg tersebut.
Si caleg mencak-mencak kemudian menarik nametag petugas KPPS hingga putus.
Melansir Tribun Medan, sosok caleg ngamuk itu diduga bernama Paisol SH.
"Namanya P caleg DPRD PROVINSI LAMPUNG dapil 6 dri partai d,.coba cek aja di website pemilu2024.kpu.go.id," kata dwiyuniansaputra.
"Itu om P dari fraksi partai D kalau gak salah?" ujar Ak26Sanjaya.
Sementara dalam video lain, akun Merti menuliskan kronologi insiden yang terjadi pada, Rabu (14/02/2024).
Kejadian itu disebutnya dialami oleh sang adik.
"Kami sebagai anggota KPPS menjalankan tugas dan arahan dari PPS. Saat itu kami diminta untuk memberitahukan kepada saksi yang hadir kalau mereka adalah perwakilan dari caleg siapa, karena perlu untuk penginputan Sirekap," kata dia.
Ketika itu ada salah seorang saksi yang melapor ke caleg yang diwakilinya terkait hal tersebut.
"Saksi ini lapor ke caleg itu kalau si itu nggak diterima padahal dia (saksi) sudah duduk anteng di dalam TPS. Dan tiba-tiba si caleg datang bersama yang lain, datang tiba-tiba marah," tulisnya.
Dalam bimtek, dikatakan Merti sudah diberi arahan bahwa tidak ada yang boleh masukke TPS tanpa surat mandat.
"Nah, caleg itu datanglah dan marahin linmas karena menghadang. Katanya dia adalah orang penting di Tubabar. Semua yang ada di sana dimarahin sama dia," tulisnya.
Mengutip Kompas.com, anggota KPPS pemegang akun Sirekap tersebut masih trauma.
Suaranya terdengar bergetar dan beberapa kali penuturannya terputus ketika dia menceritakan kembali kejadian itu.
"Benar, Bang, kejadian itu pas baru mulai TPS buka, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya," kata Robin saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat malam.
Ia menceritakan bahwa kejadian tersebut terjadi beberapa saat usai ia bertanya kepada salah satu saksi di TPS-nya.
Sebagai petugas Sirekap, Robin memerlukan identitas saksi tersebut agar tahu mewakili caleg mana.
"Dia (saksi) memang bawa surat mandat, tapi cuma atas nama partai. Jadi saya tanya dia mewakili siapa. Ya sesuai dengan instruksi PPS, Bang," kata dia.
Saksi itu lalu terlihat menghubungi seseorang melalui ponsel hingga tiba-tiba seorang pria datang dan langsung menerobos masuk ke dalam TPS.
Pria itu tampak emosi dan langsung mendatangi meja Robin. Lima lelaki dewasa ikut masuk bersama pria itu.
"Langsung masuk (TPS), Bang. Padahal kan aturannya enggak boleh siapa pun masuk, kecuali saksi yang dapat mandat, pemilih, sama anggota KPPS," kata dia.
Petugas linmas pun ikut kena amuk.
"Dia marah-marah pakai kata-kata kasar," katanya. Keributan sempat terjadi di meja Robin bertugas.
Pria itu membentaknya sambil mengatakan dia adalah orang penting di Tubabar.
Baca Juga: Pria Kebingungan Lipat Surat Suara Usai Salurkan Hak Pilih, Berujung Pasrah hingga Lakukan Ini
"ID card saya ditarik, HP saya juga. Semua yang ada di situ (TPS) dimarahin sama dia," kata dia.
Belakangan, Robin baru mengetahui bahwa pria itu adalah caleg yang saksinya dia tanya sebelumnya. Pria itu merupakan caleg DPRD provinsi.
Ia menambahkan bahwa setelah kejadian itu, belum ada tindak lanjut dari KPU maupun Bawaslu Tubabar.
Dia berharap ada kepedulian dari instansi terkait atas peristiwa tersebut.
Menurutnya, semua yang dilakukannya pada hari kejadian semata mengikuti SOP sebagaimana dalam bimbingan teknis (Bimtek) dari KPU.
"Bagaimanapun saya kan KPPS, keluarga KPU juga. Saya juga cuma ngikutin instruksi dari Bimtek dulu," katanya.
GridPop.ID (*)