Psikolog Klinis Forensik Kasandra Putranto menyatakan bahwa pemeriksaan forensik juga mencari informasi mengenai perilaku saksi atau tersangka sebelum atau setelah peristiwa tersebut.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara perilaku mereka dengan motif pembunuhan dan hilangnya korban.
Selain itu, tim Apsifor juga akan meneliti lebih lanjut mengenai fakta bahwa Tamara Tyasmara mengunjungi kolam renang, lokasi pembunuhan, sebelum peristiwa pembunuhan terjadi.
"Sejauh ini tersangka pelaku yang ada di kolam yang sama sudah kan diperiksa, ibu dari korban juga diperiksa. Diharapkan pemeriksaan psikologi forensik ini bisa memperoleh data lengkap untuk memperjelas posisi korban atau indikasi korban tidak langsung, yakni ibu dari korban, atau indikasi lain," ujarnya.
Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante ditemukan tewas tenggelam di kolam renang Taman Air Tirta Mas (Palem Indah) Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu (27/1/2024).
Yudha Arfandi, kekasih ibu Dante, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan dijerat dengan pasal berlapis, termasuk pasal yang mengancam dengan hukuman mati.
Bukan Pertama Kali, Dante Pernah Tenggelam hingga Alami Trauma
Ternyata, kejadian tenggelam di kolam bukanlah yang pertama kali dialami oleh Dante, anak Tamara Tyasmara.
Melansir dari Tribunnews.com, Dante sebelumnya pernah tenggelam di sebuah hotel yang menyebabkan dia mengalami trauma.
Guru Dante di Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School mengungkapkan bahwa Dante tampak ketakutan dan kurang percaya diri saat mengikuti sesi pembelajaran renang di sekolah.
Ketika sesi renang pertama kali diadakan di sekolah, Dante menunjukkan ketakutannya dan enggan melepaskan diri dari pelukan gurunya.
Baca Juga: Gerak Gerik Mencurigakan Yudha Arfandi saat Benamkan Dante, Sempat Panik Dilihat Penjaga Kolam