Find Us On Social Media :

Gara-gara Mobile Legend, Bocah 13 Tahun Tega Bunuh Teman Sendiri, Polisi Ungkap Kronologinya

By Helna Estalansa, Senin, 18 Maret 2024 | 05:45 WIB

Ilustrasi bermain game di ponsel

GridPop.ID - Gara-gara Mobile Legend, seorang anak harus meregang nyawa.

Anak tersebut dibunuh oleh anak berusia 13 tahun, yang mana keduanya merupakan teman.

Berawal dari permainan Mobile Legend, bocah 13 tahun ini tega membunuh temannya sendiri.

Melansir dari TribunJatim.com, kasus tragis ini terjadi di Sambas, Kalimantan Barat.

Korban, yang dikenal dengan inisial M, awalnya ditemukan tidak bernyawa di hutan setelah menghilang selama satu pekan.

Pemeriksaan lebih lanjut mengungkap bahwa korban tewas karena dibunuh oleh temannya sendiri.

Korban, yang berasal dari Kecamatan Tekarang, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menjadi korban pembunuhan yang akhirnya terungkap.

Pelakunya adalah teman bermain korban, seorang bocah laki-laki yang memiliki inisial AW dan sudah tidak sekolah atau putus sekolah.

Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Raden Petit Wijaya, menjelaskan bahwa terduga pelaku telah ditangkap dan proses rekonstruksi pembunuhan dilakukan pada Kamis (14/3/2024).

“Terduga pelaku adalah teman main korban yang usianya seumuran,” kata Petit saat dihubungi, Jumat (15/3/2024).

Menurut keterangan Petit, motif pembunuhan bermula dari kekesalan pelaku terhadap korban yang tidak membayar utang jasa joki dalam permainan Mobile Legend sebesar Rp 200.000.

Baca Juga: Suami Ungkap Perilaku Aneh Ibu yang Habisi Anak di Bekasi, Sering Berhalusinasi sejak 2 Bulan Terakhir

“Korban membeli akun Mobile Legend dan jasa joki, totalnya Rp 200.000. Tapi sejak November 2023 tidak dibayar. Tersangka kesal,” ujar Petit, melansir dari Kompas.com.

Pada bulan Januari 2024, pelaku mencoba menagih korban namun tidak mendapatkan pembayaran.

Saat itu, korban mengaku tidak memiliki uang.

Kejadian semakin memanas ketika pelaku melihat korban menyimpan uang di sakunya dan ponselnya.

“Dari situlah tersangka mulai berencana membunuh korban,” ucap Petit.

Pertemuan antara tersangka dan korban terjadi di sebuah kebun jeruk di Dusun Matang Kuang, Desa Matang Segarau, Kecamatan Tekarang, Kabupaten Sambas, pada malam Selasa (27/2/2024).

Di kebun jeruk tersebut, tersangka mengakhiri nyawa korban dan membuang jasadnya ke semak-semak.

“Setelah kejadian, tersangka melarikan diri ke wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Sambas,” ungkap Petit.

Hasil penyelidikan polisi akhirnya membuahkan hasil dengan penangkapan tersangka di wilayah Aruk, Kecamatan Sajingan, Sambas, pada Rabu (6/3/2024).

Tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP dan/atau Pasal 80 Undang-Undang tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Baca Juga: Sakit Gigi Malah Dengar Istri Nyanyi, Suami Jengkel hingga Tega Bacok Korban, Begini Alibi Pelaku

Korban Hilang selama Sepekan

Peristiwa ini dimulai pada malam Selasa (27/2/2024), ketika seorang pelajar dari SMP Negeri 2 Tekarang, Sambas yang bernama M, tidak kembali ke rumah setelah izin untuk shalat maghrib.

“M tidak pulang-pulang sehingga orangtua dan warga melakukan pencarian,” kata Petit.

Setelah pencarian dilakukan selama seminggu, kehebohan terjadi saat jenazah ditemukan di semak-semak kebun jeruk.

Dan jenazah tersebut ternyata adalah Marsel.

Tim Inafis Polres Sambas kemudian turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan, dan menyimpulkan bahwa Marsel tewas akibat pembunuhan.

Pada rekonstruksi yang dilakukan pada Jumat (15/3/2024), terlihat bahwa AW mengakhiri nyawa Marsel dengan cara membekap mulutnya dari belakang.

Wakapolres Sambas, Kompol Hoerrudin, menjelaskan bahwa motif AW dalam membunuh Marsel adalah karena utang piutang yang terjadi akibat permainan Mobile Legend.

“Utang sebesar Rp 200 ribu, di mana Rp 120 itu itu uang untuk membeli akun dan Rp 80 ribu uang untuk membeli joki kenaikan tingkat menjadi mitik,” kata Kompol Hoerrudin.

Pembelian akun ini terjadi sejak November 2023.

Pada bulan Januari 2024, pelaku kemudian membutuhkan uang dan menagih pada korban.

Baca Juga: SADIS Pria di Kuningan Bunuh Kekasih Sesama Jenis saat Tidur Siang, Terungkap Ini Penyebabnya

“Pengakuan pelaku, dia tidak terima karena korban ketika ditanya menjawab tidak ada uang sedangkan di saku dan di sarung hp milik korban itu ada uang,” jelasnya.

Akhirnya, pelaku merencanakan pembunuhan ini sebagai bentuk pembalasan.

Meskipun pelaku masih di bawah usia 15 tahun, ia sudah tidak melanjutkan sekolah.

“Pelaku dan korban sudah berteman lama, yaitu teman main game dan mancing bersama. Tidak ada permasalahan lain, hanya utang akibat game online tersebut,” kata dia.

Setelah membunuh Marsel, AW membuang jasadnya ke semak-semak.

“Hasil penyidikan ini rencana pribadi dari pelaku agar tidak ketahuan oleh orang lain,” kata Hoerrudin lagi.

Korban dan pelaku tinggal di kampung yang sama dan tidak terlalu jauh.

Polisi menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana.

“Karena pelaku di bawah umur kita mempercepat prosesnya. Untuk sementara masih menggunakan pasal 340 atau 380, ancaman hukumannya di atas 20 tahun, mati dan seumur hidup,” pungkasnya.

Baca Juga: SADIS Pria di Kuningan Bunuh Kekasih Sesama Jenis saat Tidur Siang, Terungkap Ini Penyebabnya

(*)