Dalam bahasa Sunda, kunaon artinya “kenapa” atau “mengapa”.
Orang Sunda banyak menggunakan istilah kunaon untuk menanyakan keadaan atau kondisi lawan bicaranya. Kunaon merupakan tuturan standar yang biasa digunakan masyarakat Sunda.
Jadi, penggunaan kunaon dinilai sebagai istilah santai yang sebaiknya dituturkan kepada orang yang kedudukannya setara ata sudah akrab satu sama lain, seperti teman. Selain itu, kata kunaon juga menjadi bahasa sehari-hari orang tua dengan anaknya.
Supaya dapat lebih memahaminya, simak contoh penggunaan kunaon dalam kehidupan sehari-hari berikut ini:
- “Kunaon muka ditekuk kitu?” (Kenapa muka cemberut begitu?)
- “Kunaon mantak bisa kitu?” (Kenapa bisa sampai begitu?)
- “Bingung kunaon?” (Bingung kenapa?)
- “Ari Rian kunaon teu datang ke sakola? (Kenapa Rian tidak masuk ke sekolah?)
- “Kunaon atuh ibu teh bade mulih enggal-enggalan?” (Mengapa ibu ingin segera pulang?)
- "Ari aya masalah teh kudu nyarita kunaon." (Kalau ada masalah itu cerita kenapa)
- “Eh iya kunaon?” (Eh iya, kenapa?).
Ciri-ciri Bahasa Sunda
Bahasa Sunda memiliki ciri-ciri yang khas dan membedakannya dari bahasa-bahasa lain. Berikut adalah beberapa ciri-ciri bahasa Sunda:
1. Pola Verbal
Bahasa Sunda memiliki pola verbal yang khas, di mana kata kerja sering kali diawali dengan awalan 'nga-' atau 'ma-' tergantung pada konteksnya. Misalnya, "ngarasa" (merasa), "nyawer" (memberi), "maca" (membaca).
Baca Juga: Bises Jadi Kata yang sedang Viral di TikTok, Apa sih Artinya?
2. Pola Tatabahasa
Tatabahasa bahasa Sunda cukup kompleks dengan perubahan bentuk kata yang menyesuaikan konteks dan fungsi dalam kalimat.
Misalnya, kata kerja yang berubah bentuk tergantung pada subjek dan objeknya.