GridPop.ID - Kasus suami di Ciamis yang tega membunuh istri dan memutilasinya menjadi sorotan.
Pelaku adalah Tarsum (40), sedangkan korban adalah Yanti (40).
Peristiwa sadis itu terjadi di Dusun Sindangjaya, Desa Cisantrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamus, Jumat (3/4/2024).
Setelah membunuh istrinya, Tarsum bahkan menawaran potongan tubuh Yanti kepada warga.
Sontak, kelakuan Tarsum itu membuat tetngganya ngeri.
Terbaru, motif Tarsum tega menghabisi istrinya pun pelan-pelan mulai terungkap.
Sebelumnya, Ketua RT setempat, Yoyo Tarya sempat mengatakan jika pelaku tega memutilasi istrinya karena mendengar bisikan gaib.
Bisikan gaib itu datang dari pesugihan yang sedang dijalani oleh Tarsum.
Diduga Tarsum melakukan perugihan karena terlilit utang.
"Pelaku mengaku mendapatkan bisikan gaib dari pesugihan yang dilakukannya," kata Yoyo Tarya dikutip dari laman tribunnews.com.
Motif Tarsum Mutilasi Istri
Melansir dari laman tribunnewsbogor.com, Kapolres Ciamis, Kompol Akmal menuturkan, awal mulanya pasangan suami istri itu sedang berada di rumah mereka.
Berdasarkan pengakuan Tarsum pada polisi, saat itu terjadi cekcok antara ia dan istrinya.
Di tengah cekcok tersebut, Yanti pun memutuskan untuk keluar dari rumahnya.
"Dikejar oleh pelaku sampai di tanjakan kurang lebih 30 meter dari rumah," jelas Kompol Akmal.
Saat berhasil mengejar Yanti, Tarsum pun langsung memukul bagian belakang korban dengan kayu berukuran satu meter.
Pukulan itu langsung membuat Yanti terjatuh.
"Setelah itu baru dilakukan mutilasi oleh pelaku," kata Akmal lagi.
Diduga Tarsum memotong bagian tubuh istrinya di TKP tersebut.
Ia kemudian membawa beberapa bagian tubuh Yanti ke beberapa tempat.
Menurut Kompol Akmal, hingga saat ini keterangan dari Tarsum masih labil.
Terkadang Tarsum bisa diajak bicara, namun kadang kembali tidak fokus.
Namun hasil pemeriksaannya secara langsung, salah satu motif ia tega memutilasi istrinya yakni karena faktor ekonomi.
Diduga korban memiliki utang, sehingga membuat pelaku naik pitam.
"Istrinya terlibat utang dan itu membebani pikirannya, cukup mengganggu sampai sering cekcok dengan istrinya," jelas dia lagi.
Selain itu, Kopol Akmal juga mendalami adanya dugaan pelaku depresi.
Sebab sekitar seminggu terakhir, keluarga dan korban menghubungi puskesmas soal perubahan perilaku Tarsum.
"Sempat didatangi juga (oleh puskesmas), pelaku menyampaikan kondisinya baik-baik saja, kemudian diberikan obat penenang. Setelah itu tidak ada update lagi dari keluarga," jelas dia.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan psikiater apakah pelaku layak dipidanakan atau tidak. GridPop.ID (*)