Find Us On Social Media :

Dipaksa Layani 20 Pria Hidung Belang Tiap Hari, 6 Gadis di Surabaya Dipaksa Jadi PSK Tanpa Bayaran

By Luvy Octaviani, Selasa, 14 Mei 2024 | 18:13 WIB

ilustrasi prostitusi

GridPop.ID - 6 Gadis ABG (Anak Baru Gede) ini dipaksa menjadi PSK tanpa bayaran.

Sindikat prostitusi di bawah umur ini dilakukan di apartemen kawasan Semampir, Surabaya.

Melansir dari laman tribunnews.com, Yeyen yang bertindak sebagai mucikari mengungkapkan fakta mengejutkan.

Yeyen selama menjalankan bisnis lendir ini, tidak pernah memberikan uang hasil dari pelanggan kepada para korban, cewek ABG yang dipekerjakan sebagai PSK.

Dengan kata lain, ia kuasai sendiri.

Alasannya, para korban telah berutang kepadanya.

Dalam tangkapan tersebut polisi menyita uang senilai Rp 7 juta.

Uang tersebut diduga kuat dari hasil prostitusi online yang dijalankan mucikari.

ABG Dipaksa Layani 20 Pria Hidung Belang Tiap Hari

Baca Juga: Miris, Suami di Bogor Tega Jual Istri pada Pria Hidung Belang, Tarif Bisa Diskon Setelah Dinego

Melansir dari laman suryamalang.com, saat menggerebek bisnis prostitusi online ini, polisi mengamankan enam cewek ABG.

Pengakuan mereka, dalam sehari dipaksa melayani 10-20 pria hidung belang.

Ada tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Yakni Yeyen (24), asal Ogun Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Perempuan itu adalah mucikari.

Enam lainnya laki-laki di bawah usia 18 tahun yakni RS, AM, EM, SS, RI, dan AS.

Kepala Satreskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hendro Sukmono menjelaskan, Yeyen merupakan mucikari.

Enam laki-laki bekerja sebagai joki yang berperan mencari tamu melalui aplikasi MiChat.

"Dia mempekerjakan anak-anak sebagai PSK sejak bulan Januari 2024," ujarnya.

Baca Juga: Arti Kata Pijat Plus plus yang Viral di TikTok, Berkaitan dengan Praktik Prostitusi

Cara kerja perempuan yang akrab disapa Mami itu memesan dua unit kamar di apartemen di Bale Hinggil, yaitu Tower A – 1029 dan TOWER B – 329.

Modusnya, para gadis belia itu dijajakan lewat aplikasi MiChat.

Apartemen tersebut dijadikan basecamp.

Setiap hari pukul 12.00, Yeyen datang ke tempat tersebut.

Setiap hari ada tukang rias yang ditugaskan mendandani wajah para korban.

Lalu para korbannya dibawa mucikari ke hotel yang sudah ditentukan. Tempatnya pindah-pindah.

Biasanya si mucikari membooking empat kamar.

Tiga kamar dibuat eksekusi atau melayani tamu, sedangkan satu kamar dibuat untuk kantor, yaitu untuk para joki mencari tamu melalui aplikasi MiChat.

"Rata-rata satu korban melayani 10-20 tamu per hari," ungkapnya. GridPop.ID (*)