Korban mengaku tidak pernah menghitung jumlah pesan PAP atau kiriman foto aneh yang masuk ke ponselnya.
Seingat Nimas, terkadang dalam kurun waktu sehari terdapat tiga kali pesan foto.
"Kadang sebulan berapa. Kadang mood dia aja. Kadang dalam seminggu selalu ada. Mulai ngancam sejak 2014, SMA kelas 2. Foto-foto yang dia fantasikan ke badan saya," jelas Nimas.
Selain itu, Nimas juga mengaku Adi Pradita mendatangi rumahnya dengan berkelakuan aneh yakni berdiri di jalanan depan rumahnya, mulai pukul 01.00-04.00 WIB.
Kemudian, pria itu secara sengaja menyalakan lampu motor yang menyilaukan tepat di depan rumah Nimas hingga membuat ibunda korban ketakutan.
"Paling terburuk tahun 2018. Dia pernah melempar jam tangan mati dan surat cinta. Saya bakar jam 6 pagi. Dia pernah jam 1 pagi berdiri sampai jam 4 subuh," jelas Nimas.
Tak hanya itu, Dari intimidasi bermuatan kekerasan seksual, aksi Adi Pradita semakin parah dengan melakukan ancaman pembunuhan.
Ancaman pembunuhan tersebut ditujukan kepada siapa saja sosok pria yang sedang pendekatan (PDKT) atau berpacaran dengan Nimas.
"Khusus saya saja. Karena dia memang obses sama saya. Dan dia mengakui cinta dan obses sama saya" kata Nimas.
"Kadang dia itu jujur, kadang denial. Posesifnya dia itu mengarah ke intimidasi, kalau ada cowok dekat saya akan dibunuh," ungkap Nimas.
Baca Juga: Depresi Usai HP Miliknya Dijual Sang Ibu, Bocah Asal Cirebon Ini Viral di Media Sosial
Lalu, upaya untuk menghentikan perbuatan pelaku, Nimas mengaku pada tahun 2016 pernah minta secara baik-baik kepada Adi untuk menghentikan perbuatan intimidasi tersebut.
Ternyata, upayanya itu tidak pernah digubris, dan Adi etap saja melanjutkan perbuatannya.
"Pernah. Saya sudah pernah bilang baik-baik 3 kali ke rumah, tahun 2016. Kon pengenmu opo (red-kamu maunya apa). Enggak direspon" terang Nimas.
"Kalau ketemu orang tuanya si dia, saya selalu dilarang. Dia selalu bilang; orang tuaku baik gak usah dilibatkan," terang Nimas.
Kendati Nimas belum pernah mendatangi keluarga Adi, namun pada akhirnya kakak dan orang tua pelaku tahu.
Nimas pun memastikan dirinya belum pernah mengadu kepada keluarga Adi sehingga mungkin kakak dan orang tua pelaku tahu dari orang lain.
"Funfact-nya adalah dia sangat menutupi dari 2016-2024 ini. Kakaknya itu baru tahu kemarin, Kamis pekan ini dan orang tuanya baru tahu semalam Kamis 16 Mei 2024 kemarin," tukas Nimas. GridPop.ID (*)