Find Us On Social Media :

10 Tahun Diteror Teman SMP, Wanita asal Surabaya Ini Resah Terus Dikirimi Foto Alat Kelamin, Kisahnya Viral di Media Sosial

By Luvy Octaviani, Rabu, 22 Mei 2024 | 08:43 WIB

ilustrasi teror misterius

GridPop.ID - Curhatan wanita asal Surabaya ini baru-baru ini menjadi viral di media sosial.

Wanita ini mengaku merasa resah karena terus menerima teror dari teman SMP-nya.

Bahkan, tindakan tak menyenangkan itu diterimanya selama 10 tahun.

Kasus ini mencuat setelah korban bernama Nimas alias NR menceritakan kisahnya melalui media sosial X dengan nama akun @runeh_.

Nimas mengaku diteror oleh Adi Pradita alias AP sejak tahun 2014 hingga Mei 2024, atau sejak 10 tahun lalu.

Melansir dari laman tribunnews.com, Nimas sendiri kini memutuskan untuk melaporkan pria tersebut ke SPKT Mapolda Jatim pada Jumat (17/5/2024).

Adanya laporan tersebut dibuktikan dengan adanya Surat Tanpa Penerimaan Laporan bernomor LP/B/254/V/2024/SPKT/POLDA JAWA TIMUR yang 2024 pukul 14.30 WIB.

Perempuan berambut panjang hingga sepinggang itu mengaku upaya hukum ini didasarkan atas dukungan moral dari orang tua, kerabat, keluarga, dan calon suaminya.

Apalagi Nimas juga berencana akan melangsungkan pernikahan dengan calon suaminya, dalam waktu dekat.

"Ada 2 faktor. Saya juga mau menikah. Dan saya didorong support sama pacar saya. Dan di sisi lain, banyak yang memang netizen Indonesia, yang support saya. Di WA dan telpon untuk lapor," pungkas Nimas.

Sementara itu, Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon membenarkan, adanya laporan yang dibuat korban.

Baca Juga: Bikin Syok! Curhatan Pasutri Ini Viral Usai Dapati Rumah yang Disewakan Bak Kapal Pecah: Saya dan Suami Mau Muntah...

Korban mengaku risih dan terganggu dengan perbuatan terlapor AP karena kerap mengirimkan pesan bermuatan intimidasi disertai foto seksual.

"Kami melakukan pemeriksaan terhadap korban, dan kami akan melakukan penjemputan karena dikhawatirkan akan melarikan diri. BB sementara masin screenshot medsos," ujar Charles saat ditemui awak media di Lobby Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim.

Diduga, lanjut Charles, terlapor sudah melakukan perbuatan tersebut selama kurun waktu 10 tahun lamanya.

"Jadi pelapor merasa diancam diganggu dengan atas nama AP selama kurang lebih 10 tahun yang merupakan teman SMP," pungkas Charles.

Sedangkan netizen yang melihat postingan Nimas di media sosial tampak ikut prihatin dan miris.

Pemicu Teror

Sebelumnya, cerita Nimas ini menjadi viral di media sosial setelah dirinya mengungkapkannya di media sosial X dengan nama akun @runeh_.

Nimas mengaku jika dirinya telah diteror oleh pelaku Adi Pradita alias AP sejak tahun 2014 hingga Mei 2024, atau sejak 10 tahun lalu.

'Benar-benar lelah Ya Allah 10 tahun akun dijadikan bahan obsesi dia teman SMP yang mengira saya terbawa perasaan terhadap dirinya. Padahal saya memang extrovert dan peduli terhadap teman kelas

Lelah diganggu hidupku selama 10 tahun. Banyak yang tanya berawal dari apa?

Singkatnya gini. Adi itu anak pendiam, GAK PUNYA TEMAN BLAS & jarang ke kantin.

Baca Juga: Lagi Viral di TikTok, Ini Arti Kata Kartu Hijau yang Populer di Kalangan Penggemar Voli

"Suatu hari aku tanya "Di, gak ke kantin a?" dia jawab "Gak nim gak sangu (red-gak ada uang saku)" aku kasih 5 ribu buat dia makan.

AKU CUMA KASIH KAMU UANG 5000 DI, KAMU KASIH AKU NERAKA 10 TAHUN' tulis Nimas, Jumat (17/5/2024).

Dilansir dari TribunJatim, Nimas mengaku mendapat banyak teror dan perlakuan tidak pantas dari Adi Pradita.

Pria peneror itu sudah melakukan serangkaian intimidasi kepada Nimas menggunakan ratusan akun.

Tercatat dalam histori pengaturan akun x.com atau Twitternya, pria itu telah membuat sekitar 440 akun.

Bahkan Adi Pradita juga mengirim foto jorok alat kelamin kepada Nimas.

"PAP kelamin lewat Tweet akun. Ratusan akun. Dia bikin, saya blok, dia bikin lagi. Nah gitu terus. 40-an itu berkaitan akun dia. Tapi totalnya akun lain yang saya blok ada 440-an," ujar Nimas ditemui di depan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Jumat (17/5/2024) malam.

Tidak berhenti, teror berupa pesan intimidasi bermuatan kekerasan seksual masih terus berlanjut selama 10 tahun hingga tahun 2024.

"Asusila secara langsung sih enggak. Tapi melalui psikologis DM IG 2018. Nah tahun itu tahun terberat tersiksa. Karena perilaku (kirim PAP kelamin) terjadi di tahun 2018, dari Januari-Desember," ungkap Nimas.

Baca Juga: Banjir Doa dan Dukungan, Restoran di Bandung Ini Viral Usai Pekerjakan Banyak Pegawai Lansia

Nimas mengaku tidak tahan dengan kelakuan pria tersebut sebab aksi nekat itu tidak melulu dilakukan melalui akun platform medsos.

Korban mengaku tidak pernah menghitung jumlah pesan PAP atau kiriman foto aneh yang masuk ke ponselnya.

Seingat Nimas, terkadang dalam kurun waktu sehari terdapat tiga kali pesan foto.

"Kadang sebulan berapa. Kadang mood dia aja. Kadang dalam seminggu selalu ada. Mulai ngancam sejak 2014, SMA kelas 2. Foto-foto yang dia fantasikan ke badan saya," jelas Nimas.

Selain itu, Nimas juga mengaku Adi Pradita mendatangi rumahnya dengan berkelakuan aneh yakni berdiri di jalanan depan rumahnya, mulai pukul 01.00-04.00 WIB.

Kemudian, pria itu secara sengaja menyalakan lampu motor yang menyilaukan tepat di depan rumah Nimas hingga membuat ibunda korban ketakutan.

"Paling terburuk tahun 2018. Dia pernah melempar jam tangan mati dan surat cinta. Saya bakar jam 6 pagi. Dia pernah jam 1 pagi berdiri sampai jam 4 subuh," jelas Nimas.

Tak hanya itu, Dari intimidasi bermuatan kekerasan seksual, aksi Adi Pradita semakin parah dengan melakukan ancaman pembunuhan.

Ancaman pembunuhan tersebut ditujukan kepada siapa saja sosok pria yang sedang pendekatan (PDKT) atau berpacaran dengan Nimas.

"Khusus saya saja. Karena dia memang obses sama saya. Dan dia mengakui cinta dan obses sama saya" kata Nimas.

"Kadang dia itu jujur, kadang denial. Posesifnya dia itu mengarah ke intimidasi, kalau ada cowok dekat saya akan dibunuh," ungkap Nimas.

Baca Juga: Depresi Usai HP Miliknya Dijual Sang Ibu, Bocah Asal Cirebon Ini Viral di Media Sosial

Lalu, upaya untuk menghentikan perbuatan pelaku, Nimas mengaku pada tahun 2016 pernah minta secara baik-baik kepada Adi untuk menghentikan perbuatan intimidasi tersebut.

Ternyata, upayanya itu tidak pernah digubris, dan Adi etap saja melanjutkan perbuatannya.

"Pernah. Saya sudah pernah bilang baik-baik 3 kali ke rumah, tahun 2016. Kon pengenmu opo (red-kamu maunya apa). Enggak direspon" terang Nimas.

"Kalau ketemu orang tuanya si dia, saya selalu dilarang. Dia selalu bilang; orang tuaku baik gak usah dilibatkan," terang Nimas.

Kendati Nimas belum pernah mendatangi keluarga Adi, namun pada akhirnya kakak dan orang tua pelaku tahu.

Nimas pun memastikan dirinya belum pernah mengadu kepada keluarga Adi sehingga mungkin kakak dan orang tua pelaku tahu dari orang lain.

"Funfact-nya adalah dia sangat menutupi dari 2016-2024 ini. Kakaknya itu baru tahu kemarin, Kamis pekan ini dan orang tuanya baru tahu semalam Kamis 16 Mei 2024 kemarin," tukas Nimas. GridPop.ID (*)