Ambo Upe, Nurlinda dan Rifki juga terlempar ke area persawahan akibat tekanan petir. Setelah petir menyambar, Ambo Upe, Nurlinda dan Rifki bangkit.
"Kami berempat di rumah-rumah, semua terlempar. Saat sudah petir, saya, istri Itung dan anaknya cepat bangkit. Saat itu, kami melihat Itung, masih tersungkur dan tidak bergerak," katanya.
Ambo Upe, Nurlinda dan Rifki panik melihat kondisi Itung. Nurlida histeris dan meninggalkan lokasi persawahan untuk mencari pertolongan.
Tidak lama kemudian, sejumlah warga berdatangan ke lokasi kejadian. Namun kondisi Itung sudah tewas. Warga kemudian mengevakuasi korban ke rumah duka.
Baca Juga : Terancam Hukuman Berat, Dosen PTN Kupang Dikabarkan Rela Ceraikan Istri Sah Demi Mahasiswi Selingkuhannya
Saat mengevakuasi, warga menggunakan peralatan seadanya. Korban dimasukkan ke sarung yang ditopang dengan bambu, lalu digotong sampai ke rumah duka.
"Warga menebang bambu untuk digunakan menggotong korban. Saat sementara perjalanan, warga ramai- ramai membantu kami," katanya.
3. Petani Gowa
Seorang pria beralamatkan di Dusun Tuwini Desa Gantungan, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa bernama Muhammad Rusdi Syafar meregang nyawa akibat tersambar petir, Jumat (30/11/2018) petang.
Peristiwa nahas itu terjadi tatkala Rusdi hendak mengambil mesin pompa air di sawahnya. Rusdi sempat diberi pertolongan dan dibawa ke puskesmas, namun nyawa Rusdi tidak tertolong.
Baca Juga : Kisah Legiman Pengemis Kaya, Pendapatan 1 Juta Perhari dan Punya Kekayaan Lebih Dari 1 Miliar!
Source | : | Kompas.com,Tribun Timur |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar