Kriteria yang diminta pasar adalah sel telur mahasiswi dengan performa nilai yang baik, tinggi badan, dan wajah.
Dalam satu kasus, harganya minumn 10.000 yuan atau sekitar Rp Rp 20 juta.
Banyak dari perempuan muda itu menerima kesepakatan penjualan dengan nilai tersebut agar bisa membeli ponsel baru.
Investigasi menemukan, transaksi dilakukan melalui seorang agen.
Baca Juga : Kalah Dengan Selisih Suara Sangat Tipis, Venna Melinda Tersingkir dan Gagal ke Senayan, Ini Detailnya
Sebelumnya, pasangan suami istri dan mahasiswi telah bertemu langsung.
Kedai kopi menjadi tempat favorit pertemuan mereka.
Sementara rumah sakit diduga membantu menyuntikkan hormon kepada donor itu selama 10 hari untuk menstimulasi produksi telur lebih cepat dari biasanya.
Source | : | Kompas.com,scmp |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar