Namun karena pelaku tak mempunyai uang, ia lalu memberikan makanan pada korban.
Ketika itu, antara korban dan pelaku terlibat dalam hasrat seksual.
"Bahwa pelaku ini ketemu dengan korban pada tanggal 7 Mei. Pada saat ketemu, korban meminta uang kepada pelaku, namun oleh pelaku karena tidak punya uang diberi makan. Kemudian si pelaku ini memegang bagian intim korban dan korban juga memegang bagian intim dari pelaku," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri seperti dikutip GridPop.ID dari Kompas.com.
"Kemudian oleh pelaku, karena ada hasrat untuk berhubungan intim, dibawalah korban ini ke Pasar Besar, di tempat biasanya pelaku ini tidur atau tinggal di tangga," katanya.
Di lokasi itu, pelaku mengajak korban berhubungan intim, namun korban menolak karena sedang menderita sakit.
Pelaku yang tidak percaya berusaha membuktikannya.
Ternyata, dari kemaluan korban keluar cairan dan darah sementara dari dubur keluar cairan.
Sementara itu, korban merasa kesakitan akibat ulah pelaku. Agar tak keluar cairan, pelaku menutup kemaluan korban dengan lakban, sedangkan pantat korban ditutup dengan kaos.
"Setelah dilakban kemudian pelaku melakukan tindakan mentato telapak kaki korban yaitu dengan tulisan Sugeng dan ada juga tulisan wahyu yang didapat dari gereja comboran," katanya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Gridpop.id |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |
Komentar