(foto istimewa/Kiki Andi Pati/Kompas.com)
Jembatan Asera yang menghubung antara Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah putus diterjang banjir bandang di Kabupaten Konawe Utara, tercatat 6 enam kecamatan terisolir dan ribuan jiwa mengungsi.
Nampak di ujung jembatan beberapa pemotor hanya bisa menyaksikan detik-detik robohnya jembatan berukuran besar tersebut.
Baca Juga: Kena Batunya, PNS Bolos Kerja Usai Libur Lebaran dan Cuti Bersama Terancam Tak Dapat Gaji Sebulan Penuh!
Pada unggahan akun Instagram @warung_jurnalis, nampak beberapa warga berusaha menghancurkan badan jembatan yang sudah hancur tersebut.
IG @warung_jurnalis
Jembatan pengubung Sultra dan Sulteng hancur diterjang banjir.
Dengan menggunakan kaki, warga menendang-nendang badan jembatan agar jatuh ke bawah.
Saat sudah jatuh, terdengar suara beberapa warga berteriak gembira seolah merayakan sesuatu.
Baca Juga: Bak Senjata Makan Tuan, Pengendara Ini Alami Kecelakaan Karena Modifikasi Motor hingga Nekat Copot Rem Depan
Djasmiddin mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari solusi untuk membantu masyarakat di enam kecamatan tersebut.
Sebab, arus air yang cukup deras membuat tim gabungan dari BPBD Konawe Utara, Basarnas Kendari, BPBD Provinsi tak dapat mengunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga.
"Bangunan peyangga antara jalan dan jembatan rubuh tadi malam, jadi sangat membahayakan untuk melintas, kami juga kesulitan karena ini berbicara jiwa. Keselamatan tim penanggulangan bencana dan masyarakat,” terangnya.
Baca Juga: Beredar Foto Burung Pelatuk yang Bikin Netizen Bergidik dan Jijik Saat Melihatnya, Begini Penjelasan Ilmiahnya!
View this post on Instagram
DETIK2 TERPUTUS NYA JEMBATAN Jembatan Penghubung Sultra dan Sulteng Putus, 6 Kecamatan Terisolasi Konawe - Sebanyak enam kecamatan dan 28 desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir sejak sepekan terakhir. Hujan deras yang terus mengguyur kabupaten Konawe Utara membuat banjir semakin meluas. Data BPBD Konawe Utara, sebanyak 1.054 kepala keluarga dan 4.089 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebanyak 56 rumah hanyut terseret arus banjir. Selain itu, terjangan banjir bandang telah merobohkan jembatan yang menghubungkan provinsi Sultra dengan Sulawesi Tengah di Kecamatan Asera, Konawe Utara, Minggu (9/6/19). Peristiwa amblasnya jembatan penghubung antarprovinsi itu membuat masyarakat di Kecamatan Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, Andowia, dan Wiwirano terisolasi Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Djasmiddin menjelaskan, kondisi air di sungai naik drastis sampai 10 meter hingga air masuk ke badan jembatan. Arus sungai yang menghubungkan sungai Lalindu dengan sungai Lalasolo itu pun semakin deras. Dampaknya, bangunan penyangga jembatan sepanjang 5 meter jebol. “Yang jebol itu dari arah Oheo menuju wanggudu. Sudah tidak bisa dilewati,” ungkap Djasmiddin dikonfirmasi, Minggu siang. Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari solusi untuk membantu masyarakat di enam kecamatan tersebut. Sebab, arus air yang cukup deras membuat tim gabungan dari BPBD Konawe Utara, Basarnas Kendari, BPBD Provinsi tak dapat mengunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga. “Bangunan peyangga antara jalan dan jembatan rubuh tadi malam, jadi sangat membahayakan. Untuk melintas, kami juga kesulitan karena ini berbicara jiwa. Keselamatan tim penanggulangan bencana dan masyarakat,” terangnya. Sukrin, salah seorang warga Kecamatan Asera yang menjadi korban banjir merasa sedih. Pasalnya, anak dan keluarganya belum bisa dievakusi karena putusnya akses jembatan. “Hanya bisa berdoa, semoga keluargaku baik-baik saja dan dalam perlindungan Allah. Kami juga berharap pemerintah bisa memberikan solusi atas musibah ini,” @qaraocom #konawe #sulawesitenggara #sulawesi #banjir #net2netcomm #musibah #bencana
A post shared by Warung Jurnalis (@warung_jurnalis) on Jun 10, 2019 at 5:38am PDT
(*)
PROMOTED CONTENT
Komentar