GridPop.ID - Sungguh malang nasib seorang kakek di Sulawesi Selatan yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung ini.
Saat ia kembali usai mengumpulkan sampah plastik, rumah yang selalu ditempatinya hangus dilalap si jago merah.
Mirisnya lagi, uang tabungannya untuk umrah juga hangus tak bersisa bersama puing-puing rumahnya.
Kisah kakek bernama Arsyad (77) ini menjadi viral di media sosial.
Kakek Arsyad merupakan warga Bottoe, Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Melansir dari akun Instagram @ndorobeii, rumah yang selama ini menjadi tempat berteduh kakek Arsyad terbakar pada Sabtu (15/6/2019) lalu.
Baca Juga: Pria Asal Manggarai Tewas Tersungkur ke Dalam Got Usai Dua Kali Ditinju Sang Istri
Di dalam rumah tersebut, kakek Arsyad telah mengumpulkan uang sebanyak Rp 2,5 juta dari hasil memulung.
Sayangnya, uang tersebut tak sempat diamankan dan ikut terbakar bersama rumahnya.
Dalam video yang beredar, terlihat kakek Arsyad berjalan tergopoh-gopoh sambil menuntun sepedanya yang penuh dengan keranjang hasil memulung.
Wajah tuanya panik saat melihat api melahap habis rumah satu-satunya itu.
Setelah meletakkan sepedanya ke tepian, kakek Arsyad pun bergegas menuju rumahnya yang dilalap api.
Namun, beberapa warga berusaha mencegah kakek Arsyad mendekati rumahnya yang terbakar.
Terlihat warga berusaha membuat tenang kakek Arsyad.
Pada video lainnya, nampak pandangan sendu kakek Arsyad melihat harta bendanya kini sudah menjadi arang dan abu.
Tak ada air mata mengalir, namun sinar mata kakek Arsyad meredup seiring pandangannya menyapu kondisi rumahnya.
Kakek Arsyad juga terlihat berjalan di atas puing-puing rumahnya sembari mencari barang-barang sisa.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Semprot Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia!
Dengan tubuhnya yang renta, ia mengorek-orek sisa rumahnya tersebut berharap menemukan barang berharganya.
Melansir dari Tribun Barru, kakek Arsyad menceritakan, jika satu kilo plastik dihargai Rp 2.500.
"Kadang ada orang yang menyuruh mengisi air botol yang mau saya jual agar timbangannya naik tetapi saya tidak mau karena tahu itu haram dan tidak berkah," ungkapnya.
Sementara itu, Yayasan Manusia Indonesia (YMI) yang berpusat di Parepare pun membuka pintu donasi untuk membantu kakek Arsyad.
"Mari kita ulurkan tangan untuk membantu saudara kita yang sedang membutuhkan pertolongan, dengan bantuan kita semua Insya Allah akan meringankan beban yang dialaminya," ajak Ketua YMI, Muh Takbir, Senin (17/6/2019).
Semoga kakek Arsyad mendapatkan hikmah di balik musibah ini. Amin. (*)
Source | : | Instagram,Tribun Barru |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar