GridPop.ID - Garis kehidupan manusia memang tidak ada yang tahu.
Seperti halnya yang dialami artis tampan kelahiran Blitar, Hengky Kurniawan Chova atau akrab disapa Hengky Kurniawan ini.
Kini sukses menjadi pejabat, tak disangka Hengky pernah tumbuh di keluarga sederhana hingga rela banting tulang untuk menyambung hidup.
Baca Juga: Istri Sah Pablo Benua di Medan Meradang, Ternyata Belum Dicerai dan Tak Nafkahi Anak Kandungnya
Melansir dari Kompas.com, Hengky Kurniawan tak asing lagi sebagai pemain sinetron, FVT, ataupun bintang iklan.
Namun siapa sangka bahwa Hengky melalui masa kecil dengan penuh perjuangan karena keterbatasan ekonomi keluarga.
"Saya bukan dari keluarga mampu, Mbak. Ayah saya sopir angkot," ujar Hengky kepada Kompas.com.
Bersama orangtua dan empat kakaknya, Hengky tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek.
Rumah itu hanya memiliki dua kamar di mana saat malam sebagian tidur di kamar dan di ruang tengah.
Karena keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini jarang membeli barang, termasuk baju.
Saat masih kecil, Hengky sering memakai baju turunan dari kakak-kakaknya.
"Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena enggak ada uang," ucapnya.
Karena saat itu Hengky masih kecil, kakak Hengky yang pertama dan kedua yang bertanggung jawab bekerja bergantian sebagai kernet.
Baca Juga: Ungkapan Pilu Orangtua Rey Utami saat Tahu Anaknya Jadi Tersangka: Saya Menyesal Sekali
Beberapa tahun kemudian, sang ayah, Leo Medhi Purwanto, banting setir menjadi pemasok makanan ringan.
Sang ayah mengambil barang dari pasar kemudian dimasukkan ke warung-warung.
"Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah. Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya," tutur Hengky.
Saat itu, Hengky juga jualan es sirup yang ia buat bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.
Ketika SMP, Hengky mengganti dagangan karena lebih suka membuat stiker kemudian dijual ke teman-teman kelasnya.
"Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana," ucapnya.
Tak hanya itu, Hengky juga mengumpulkan sampah-sampah sisa nikahan seperti kardus, gelas air mineral, dan lainnya bersama teman-temannya untuk dijual.
Memasuki SMA, Hengky alih pekerjaan karena sang ayah buka bisnis baru yakni agen oli motor.
Setiap harinya, Hengky mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung.
Dus oli tidak diturunkan di warung namun dikumpulkan dan dijual dengan hasil Rp 150.000 per bulan, nilai rupiah yang besar di tahun 1998.
Hasil tersebut dijadikan modal Hengky untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
"Sejak kecil ayah mengajarkan disiplin, bagaimana bertahan hidup," ungkap suami Sonya Fatma ini.
Ketika masuk kuliah, Hengky hijrah dari Blitar ke Jakarta dengan menggunakan tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP.
Hengky yang mengambil jurusan politik itu bertahan hidup menjadi cady golf, sopir, hingga numpang makan sana-sini.
Selama di Jakarta, Hengky tidak memiliki kerabat atau keluarga.
Pada 2002, Hengky yang mengantarkan pacarnya yang seorang model untuk casting justru ditawari untuk sekalian ikut casting.
Usai 10 tahun di dunia entertainment, Hengky membuat PH patungan dengan sejumlah artis seperti Angel Karamoy, Raffi Ahmad, Lucky Hakim dan Irwansyah, hingga memproduksi FTV.
Sejak kecil Hengky sudah mengenal politik ketika ayahnya sering menjadikan rumahnya tempat berkumpul anggota partai dan berkegiatan.
Semenjak itu, Hengky tertarik dengan dunia politik, mulai belajar, ambil kuliah jurusan politik, hingga lebih suka nonton berita ketimbang sinetron.
Saat 11 tahun berkarir di dunia hiburan, Hengky yang mengidolakan Amien Rais sejak reformasi itu mendatangi sekretariat PAN di Warung Buncit.
"Rumah saya di Pasar Minggu, Jakarta, dekat dengan Sekretariat PAN. Saya datang ke sana dan mendaftar untuk belajar. Bukan dipinang partai," ucapnya.
Ia pun mencoba peruntungan menjadi caleg DPR RI namun gagal. Kemudian ikut tiga kali Pilkada di Blitar, Kediri, dan Bekasi, tapi mundur meskipun elektabilitas tinggi.
"Mundur karena maharnya tinggi, bisa Rp 3 miliar- Rp 5 miliar ke partai politik. Itu belum biaya kampanye. Bagi saya uang segitu mending dipakai usaha," tuturnya.
Hingga akhirnya ada kesempatan di Pilkada Bandung Barat untuk posisi wakil bupati dan tanpa mahar dan memenangkan Pilkada Bandung Barat mewakili Partai Demokrat.
Pada September 2018 ia mendampingi Bupati Aa Umbara dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Bandung Barat periode 2018-2023.
Hengky sendiri pernah membeberkan jumlah gajinya selama menjadi pejabat.
Dikutip dari Tribun Solo, Hengky mengaku bahwa honor tiap bulan yang ia terima saat menjabat sebagai Wakil Bupati bisa ia dapatkan sehari jika menjadi artis, itu berarti gaji menjadi artis bisa dibilang lebih tinggi.
Meski begitu, Ayah tiga anak ini tak memikirkan soal gajinya, ia ingin fokus melayani masyarakat.
"Kalau gaji pak Bupati itu Rp 5 juta, terus operasional itu Rp 20 juta, jadi setiap bulan itu dapat Rp 25 juta," jelas Hengky.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Mobil Warna Ini Susah Laku saat Dijual Lagi!
"Kalau dulu di sinetron, FTV lah dulu, sebelumnya saya jadi kan saya masih aktif di FTV ya, syuting cuma dua hari itu per episode itu sama seperti pendapatan satu bulan sekarang"
"Jadi jauh berbeda lah, tapi kita kan jangan berharap." ujarnya.
"Tapi ya alhamdulilah. Kita tidak melihat dari sisi itunya, jadi memang kita berkarya ini bagian dari sejarah," ujar Hengky. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Solo |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar