Sang istri, Semi (75) menerangkan bahwa orangtuanya sengaja membawanya ke tengah hutan karena dihantui penyakit aneh setelah anaknya satu per satu meninggal.
Menurut Semi, orantuanya memiliki 10 anak dan ia memiliki 8 orang kakak yang setiap tahun meninggal satu per satu.
"Seperti terkena kutukan kata ayah saya karena kakak saya selalu meninggal. Kakak saya ada 8 dan setiap tahun meninggal satu per satu. Hanya tersisa dua, termasuk saya," jelasnya.
Semi mengatakan bahwa sang ayah memilih tinggal di tengah hutan untuk menghindari kutukan karena kejadian tersebut.
"Hingga ayah dan ibu saya meninggal, saya dan suami masih menetap. Kini kami punya dua anak serta tujuh cucu," ujar Semi.
Melansir dari Tribun Jateng, Jedot, salah satu warga sekitar yang pernah menjadi petugas Puskesmas Kecamatan Paninggaran dan bertugas dari tahun 1984 hingga 1987.
Ia mengaku sangat akrab dengan keluarga Semi.
"Sewaktu bertugas, dulu saya menemukan keluarga yang tinggal di tengah hutan. Hingga kini mereka masih bertahan," kata Jedot dikutip dari Tribun Jateng.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar