Gangguan kesehatan ini baru dirasakan anak Darsiwan sekitar seminggu yang lalu. Dia kemudian membawa anaknya ke sebuah klinik yang berada di Jalan Kapuk Muara Raya.
"Dibawanya Sabtu (27/8/2019) kemarin," ucapnya.
Kala itu dokter memberikan dua pilihan kepada sang ayah, yakni menyunat anaknya atau membuka kulit kelamin si anak.
Mengingat kondisi ekonominya yang sulit, Darsiwan memilih pilihan kedua karena biaya yang dikeluarkan lebih murah.
"Itu aja biayanya Rp 250.000 saya punya duit Rp 150.000 ada orang lagi berobat dibantu," ucapnya.
Namun, dokter sempat memperingatkan bahwa bayinya akan sedikit rewel karena tindakan tersebut menimbulkan luka.
Selain itu dokter juga mengatakan si anak harus beberapa kali kontrol untuk memastikan tidak ada infeksi pada luka tersebut.
Setelah dilakukan tindakan dari dokter akhirnya si anak dapat buang air kecil dengan normal.
Namun, pada Senin (29/7/2019), istri Darsiwan tiba-tiba membuang anak mereka ke Pejagalan ketika Darsiwan sedang pergi bekerja.
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar