Dari situ, berangkatlah Monika ke Kota Singkawang, yang berjarak 150 Km dari Pontianak.
Kota Singkawang jadi tempat pertemuan pertamanya dengan pria Tiongkok berusia 28 tahun yang akan dinikahirnya.
Setuju dinikahi, gadis bertubuh kecil dan berambut lurus ini langsung didandani untuk menjalani upacara pernikahan.
Usai menjalani upacara pernikahan, Monika dan sang pria Tiongkok itu langsung menandatangani dokumen pernikahan yang ditulis dalam bahasa Tiongkok dan Indonesia.
Usai resmi menikah, Monika menerima mas kawin Rp 18 juta, yang kemudian dipotong Rp 1 juta sebagai upah sang mak comblang.
Mimpi hidup bahagia Monika seakan sirna setelah ia menginjakkan kaki di Tiongkok.
Disana, Monika baru menyadari jika ia menjadi korban penipuan.
Apa yang dijanjikan kepadanya, ternyata hanya kebohongan belaka.
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Grid. |
Komentar