Dari lima pelaku, dua di antaranya merupakan wanita dan tiga lainnya laki-laki.
Kelima pelaku pun sudah diamakan oleh pihak kepolisian tak lama setelah penemuan jasad tersebut.
Pada jumpa pers kali ini, terungkap bahwa ada motif asmara dan emosi sehingga para pelaku nekat menghabisi nyawa korban.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto mengatakan, motif kelima pelaku diketahui karena asmara dan emosi kepada korban.
"Motif awalnya asmara. Para pelaku cemburu, karena korban dekat dengan teman-teman laki-laki lain. Ada juga pelaku perempuan yang cemburu, karena korban dekat dengan pacar mereka," kata Dwi Agus Prianto.
Dwi Dwi Agus Prianto mengatakan, setelah polisi melakukan penangkapan dan interogasi, diketahui kelima pelaku dalam menghabisi korban memiliki peran yang berbeda.
Adapun, kelimanya pelaku yakni, Abdul Malik (AM), Muhamad Proi (MP), Saiful Anwar (SA), dan NL serta AI gadis di bawah umur yang tak lain merupakan teman korban.
Awalnya, AM yang memiliki hubungan asmara dengan korban, melakukan hubungan badan disaksikan keempat teman lainnya yang saat itu dipengaruhi minuman keras.
Usai berhubungan badan, AM kemudian langsung mencekik leher korban.
AM dibantu teman-teman lainnya.
"AM berperan mengeksekusi dengan mencekik, dibantu MS memegang tangan dan pundak korban. Sedangkan SA memegang kaki dan tangan dibantu dua pelaku perempuan," ujar Dwi.
Kepada polisi, para pelaku juga mengaku tega menghabisi nyawa teman mereka sendiri karena marah korban melontarkan kata-kata kasar saat itu.
“Ada dugaan juga pelaku marah dengan korban, karena ucapan dan perilaku korban terhadap para tersangka,” kata Dwi.
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar